Dwi Ratnawati Kesulitan Ajang Uji Coba
"Saya sudah menanyakan rencana uji coba kepada Pengprov PASI Jawa Tengah tetapi ternyata sudah tidak ada event sehingga atlet yang sudah lolos babak kualifikasi langsung bertanding di PON tanpa ada uji coba," kata Dwi Ratnawati ketika dihubungi dari Semarang, Selasa.
Event terakhir yang diikuti sebelum tampil pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang, menurut peraih medali perak SEA Games 2011 tersebut, adalah kejuaraan atletik Jatim Open di Sidoarjo, Maret 2012.
"Setelah itu saya belum pernah ikut event lagi, jadi hampir lima bulan ini saya hanya latihan dan latihan terus di Jakarta. Sekarang ini persiapan saya masih bersifat umum sebelum turun di PON Riau," kata atlet asal Kabupaten Sragen, Jateng, tersebut.
Padahal, kata dia, uji coba itu sangat penting bagi seorang atlet sebelum tampil pada event yang lebih besar sekelas PON untuk mengetahui sejauh mana hasil latihan yang dijalani selama ini.
Di samping itu, kata peraih medali emas PON XVII/2008 Kalimantan Timur untuk nomor lempar cakram tersebut, uji ciba tersebut untuk mengatasi kejenuhan atlet selama menjalani latihan.
"Tetapi karena keputusan dari Jateng seperti ini, ya saya ikut saja dan saya langsung tampil di PON mendatang tanpa melalui ajang uji coba," katanya menegaskan.
Pada PON XVIII/2012 di Riau, kata dia, dirinya akan turun pada dua nomor yaiotu lempar cakram dan tolak peluru putri sesuai dengan hasil babak kualifikasi pada kejuaraan atletik Jatim Open 2011.
Dari dua nomor yang akan diikuti tersebut, menurut peraih medali emas SEA Games 2009 Laos tersebut, dirinya merasa optimistis bisa meraih satu medali emas dari nomor lempar cakram karena sampai kini hasil lemparannya belum ada yang menyainginya.
Lemparan terbaik Dwi Ratnawati pada nomor lempar cakram adalah 50,83 meter yang diraih saat tampil pada kejuaraan atletik Thailand Open di Bangkok, 2008.
Kemudian pada saat meraih medali emas pada SEA Games 2009 Laos, lemparannya sejauh 50,63 meter, sedangkan saat meraih medali perak SEA Games 2011 adalah 49,90 meter. "Saya merasa optimistis bisa meraih medali emas untuk nomor ini," katanya menegaskan.
Tetapi, lanjut dia, kalau untuk nomor tolak peluru, dirinya tidak berani menjanjikan medali emas karena persaingannya sangat ketat, bahkan saat tampil pada babak kualifikasi hanya menempati peringkat ketiga di bawah atlet dari Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat.
"Pelatih saya di Salatiga memang menghendaki saya bisa meraih dua medali emas dari lempar cakram dan tolak peluru, tetapi terus terang untuk tolak peluru saya tidak berani menjanjikan," katanya.