Semarang (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk menghadirkan BTN Digital Store di Jawa Tengah untuk membidik nasabah dari kalangan generasi muda, seiring dengan peresmian wajah baru Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"BTN Digital Store yang hari ini dihadirkan di Kanwil Jateng DIY adalah Digital Store pertama di Jateng, dan merupakan Digital Store ke-11 di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, di Semarang, Senin
Menurut dia, BTN Digital Store selama ini sudah cukup familiar di Jakarta, terutama oleh kalangan anak muda dan eksekutif muda yang lebih suka layanan digital.
Ia menjelaskan bahwa BTN Digital Store bisa memberikan layanan kepada nasabah yang selama ini dilakukan oleh customer service, seperti pembukaan rekening dan ganti kartu.
Dengan layanan BTN Digital Store, kata dia, pembukaan rekening baru yang dulunya bisa sampai 45-50 menit maka sekarang ini hanya membutuhkan waktu di bawah lima menit.
Karena itu, ia optimistis kehadiran BTN Digital Store di Kanwil BTN Jateng-DIY itu bakal disukai oleh nasabah muda, sebagaimana kehadirannya di Jakarta dan Jawa Timur.
"Saya rasa anak muda menyukai ya, karena enggak perlu petugas 'nginput', pelan-pelan, kan lama banget. Karena (BTN Digital Store) lebih simpel, mudah, colok KTP langsung jadi rekening," katanya.
Meski BTN Digital Store diakuinya cendering menggantikan layanan petugas customer service, ia memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
"Nah, orang-orangnya sendiri (customer service, red.) tidak kami 'lay off' atau PHK, tapi kami pindahin ke unit 'creation' atau ke unit sales. Jadi, kami belum pernah PHK orang karena itu," katanya.
Nixon mengakui bahwa pihaknya masih mencoba menghadirkan layanan BTN Digital Store di kota-kota besar, dan nantinya akan menyasar secara lebih masif ke berbagai wilayah.
"Gedung ini bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan simbol komitmen BTN untuk menghadirkan layanan perbankan terbaik," katanya.
Kawasan Jateng-DIY, kata dia, selama ini penting karena secara ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, seperti laju ekonomi pada triwulan III-2025 sebesar 5,37 persen. (year on year).
Berdasarkan data statistik, ekonomi Jateng didominasi oleh beberapa sektor, yakni sektor industri pengolahan/manufaktur (30-35 persen dari PDB), sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi kendaraan bermotor (13–14 persen).
Kemudian, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (13 persen), dan sektor konstruksi yang menyumbang sekitar 10–11 persen.
"Kalau digabungkan, empat sektor tersebut telah menyumbang kurang lebih 70-75 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) provinsi, menunjukkan bahwa ekonomi Jateng sangat bergantung pada kombinasi industri, perdagangan, agrikultur dan konstruksi," katanya.
Baca juga: BTN dukung perkembangan UMKM melalui Gelar Bale Festival di Solo

