Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) untuk membuka penyelenggaraan program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) melalui Pusat Belajar Jarak Jauh (PBJJ) untuk magister dan doktor di Kota Palangkaraya, Kamis.
Rektor UMS Harun Joko Prayitno di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan kerja sama ini mencakup pembukaan sejumlah program studi strategis tingkat magister dan doktor yang diharapkan mempercepat pengembangan sumber daya manusia di Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah.
Ia mengatakan program ini meliputi Prodi Magister dan Doktor Hukum, Manajemen, Psikologi, serta beberapa bidang strategis lainnya yang relevan dengan kebutuhan pembangunan di daerah.
“UMS siap mendukung pengembangan akademik di Kalimantan dengan menyediakan SDM, sistem teknologi informasi, dan manajemen pendidikan yang terintegrasi,” katanya.
Ia menekankan kehadiran PBJJ UMS di Palangkaraya bentuk komitmen UMS sebagai "Kampus Leadership" yang terus mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi.
“Pendidikan jarak jauh tidak sekadar membuka akses, tetapi juga menghadirkan kualitas. Kami ingin memastikan masyarakat Kalimantan dapat menempuh studi magister dan doktor dengan standar akademik yang sama seperti di kampus pusat,” katanya.
Baca juga: Ketua BPH UMS luncurkan tiga buku tentang membangun sekolah
Ia mengatakan langkah ini sejalan dengan visi UMS menjadi perguruan tinggi islami, mencerahkan, unggul, mendunia, dan sustainability.
Dia menjelaskan PBJJ akan menjadi pintu masuk lahirnya SDM berkualitas yang mampu bersaing di level nasional maupun internasional, terutama di tengah derasnya arus globalisasi.
Rektor UMPR Yusuf mengatakan pihaknya akan menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan PJJ tersebut.
Dia menjelaskan kolaborasi ini langkah penting dalam menjawab tantangan global sekaligus meningkatkan akses pendidikan tinggi berkualitas bagi masyarakat Kalimantan.
Kerja sama strategis ini dipaparkan dalam kegiatan diskusi kelompok terpumpun bertajuk "Pengembangan Budaya Organisasi Perguruan Tinggi di Era Komunikasi Global" dengan menghadirkan Kepala Biro Organisasi, Hukum, dan SDM Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisainstek), Koordinator Program Pengembangan & Pembinaan Ditjen Dikti, serta Kepala LLDikti Wilayah XI Kalimantan. Lebih dari 100 peserta dari berbagai perguruan tinggi turut menghadiri kegiatan tersebut.
Ia menyebut kolaborasi ini tidak hanya memberi dampak akademik tetapi juga memperkuat jejaring antar-perguruan tinggi dalam menghadapi era disrupsi pendidikan.
“Kami percaya, dengan dukungan UMS, UMPR bisa menjadi pusat pengembangan SDM unggul di Kalimantan,” katanya.
Kolaborasi ini juga membuka peluang penelitian bersama, pengabdian masyarakat, hingga pertukaran mahasiswa dan dosen.
Ia menilai hal tersebut akan memperluas wawasan mahasiswa sekaligus meningkatkan kapasitas kelembagaan kedua kampus.
UMS terus memperluas jejaring nasional dan internasional. Dengan bertambah program PBJJ di Palangkaraya, UMS menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya kuat di Jawa tetapi juga aktif berkontribusi dalam pemerataan pendidikan tinggi di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga: UMS komitmen siapkan guru berdaya saing global melalui SEA Teacher
Baca juga: Wamen Dikdasmen sebut UMS kampus yang lahirkan pemimpin masa depan pada Masta PMB 2025
Baca juga: Mahasiswa UMS gencarkan digitalisasi UMKM dan antibullying di Riau

