Solo (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta memastikan pelaksanaan Solo Raya Great Sale (SGS) pada 1-31 Juli mendatang akan menjadi daya ungkit ekonomi daerah.
mengatakan pembeda Solo Raya Great Sale dengan Solo Great Sale yang sebelumnya terlaksana adalah perluasan cakupan.
“Kami sosialisasikan, pembedanya kali ini kami akan memperluas cakupan,” katanya.
Melalui pelaksanaan Solo Raya Great Sale, pihaknya ingin mengajak masyarakat luar daerah maupun calon investor untuk melihat potensi yang ada di kawasan Solo Raya.
“Kami akan memaksa kita semua melihat Solo Raya secara utuh,” katanya.
Ia berharap SGS bisa menjadi program kolektif bersama dengan Kadin dari berbagai daerah di Solo Raya. Pada Solo Great Sale mendatang, pihaknya akan fokus pada tiga hal, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata.
“Ini menjadi daya ungkit Solo Raya. Kami meyakini kalau bisa berhasil membangun kerja sama lintas sektor, lintas birokrasi, dan lintas wilayah akan dapat dampak lebih utuh,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan acara tersebut senada dengan visi misi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yakni implementasi aglomerasi.
“Aglomerasi Solo Raya jadi sentra atau contoh aglomerasi wilayah lain di Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, ia berharap selama pelaksanaan Solo Raya Great Sale nantinya dapat terjadi transaksi hingga Rp5 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani berharap kegiatan tersebut bukan festival sesaat tetapi merupakan strategi penguatan kawasan ekonomi Solo Raya lewat tiga pilar utama, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Ia mengatakan Solo Raya menyimpan kekuatan dagang yang luar biasa, seperti produk batik di Solo, tekstil di Sukoharjo, olahan pangan khas Klaten, kerajinan tangan asal Sragen, produk pertanian dari Wonogiri, produk perkebunan dari Kabupaten Karanganyar, dan berbagai produk peternakan serta susu sapi asli Boyolali.
Sedangkan dari sisi pariwisata, banyak yang bisa digarap, mulai dari wisata alam, wisata religi, dan wisata budaya.
Dari sisi investasi, dikatakannya, Solo Raya didukung oleh kemudahan akses perjalanan darat maupun udara.
“Solo Raya merupakan kawasan ramah investasi, akses lancar, bandara, tol.
Kami juga dorong sektor swasta melihat investasi di sektor wisata,” katanya.