Kudus (ANTARA) - Tim sepak bola putri dari SD Unggulan Terpadu Bumi Kartini Jepara, Jawa Tengah, mencetak hatrik setelah tiga tahun berturut-turut menjadi juara turnamen sepak bola putri U-12 2024 yang diikuti 116 SD dan MI dari eks Keresidenan Pati.
SD UT Jepara memastikan diri sebagai juara turnamen sepak bola putri U-12 setelah menang di final melawan SDIT Al Islam dengan skor 4-1 di Stadion Supersoccer Arena Rendeng Kudus, Sabtu (28/9).
Sedangkan kelompok U-10 juaranya SD 02 Jambean Pati setelah di final menang 3-1 atas tim sepakbola putri SD Birrul Walidain Kudus di Stadion Super Soccer Arena Rendeng Kudus, Jawa Tengah.
Hafiza Khaira Lubna Lista di Kudus, Sabtu, mengaku bangga karena timnya bisa menjadi juara, setelah tahun lalu hanya meraih posisi kedua.
Selain mengantarkan timnya juara, dia mengakui bahagia karena sukses menjadi pencetak gol terbanyak KU 10. Sejak babak awal hingga partai final, putri kelahiran Pati, 3 Maret 2014 ini berhasil mengemas 47 gol.
"Tadi sempat menyerah ketinggalan di menit awal. Tetapi, setelah berjuang hingga menit akhir, ternyata bisa menang," ujarnya.
Palaksana tugas Kabid Olahraga pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Widhoro Heriyanto berharap dengan adanya kompetisi sepak bola putri di Kudus ini, nantinya muncul bibit muda berprestasi karena kompetisi digelar secara rutin setiap tahun.
"Mudah-mudahan, atlet sepak bola putri nantinya bisa turut membawa nama harum Kota Kudus di level nasional maupun internasional," ujarnya.
Penyelenggaraan "MilkLife Soccer Challenge - Kudus Series 3 2024" menunjukkan ekosistem sepak bola putri mulai berputar di tengah masyarakat. Lantaran bertambahnya peserta yang mencapai 1.886 siswi dari 116 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kota Kudus dan kota-kota di sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara dan Demak.
"Jumlah meningkat dibandingkan series 2 yang diikuti oleh 1.050 peserta dari 62 MI dan SD. Kala itu, ada 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang berburu gelar juara," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin.
Ia berharap Kudus dan kota-kota penyelenggaraan sepak bola putri lainnya dapat menjadi tolok ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola putri level usia dini.
Ia juga mengapresiasi konsistensi para peserta serta dukungan sekolah dan orang tua yang telah ambil bagian dalam turnamen ini.
"Tahun lalu ketika kami memulai di Kudus, kami memancang harapan tinggi bahwa Kudus dan kota-kota penyelenggaraan kompetisi sepak bola putri lainnya bisa menjadi lokomotif yang menggerakkan ekosistem sepak bola putri agar berputar kembali. Tahun ini, kami optimistis harapan itu bisa terwujud di masa mendatang melihat dari tingginya antusiasme para peserta dan dukungan orang tua serta sekolah terhadap cabang olahraga ini," ujarnya.
Ia juga merancang jenjang pembinaan bagi para atlet muda. Salah satunya dengan melakukan talent scouting guna menjaring bibit-bibit unggul yang memiliki kemampuan dan bakat mumpuni di lapangan hijau.
"Melalui talent scouting akan dipilih para peserta untuk dibina lebih lanjut melalui melalui program 'MilkLife Soccer Extra Training' di bawah arahan Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007," ujarnya.
Baca juga: Kudus gelar kompetisi sepak bola putri tingkat SD