Pj Gubernur Jateng terus akselerasi luas tambah tanam padi
Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendorong pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk mengakselerasi luas tambah tanam (LTT) padi sebagaimana yang telah ditargetkan.
Saat ini, LTT di Jateng mencapai sekitar 44.600 hektare dari target kesanggupan kabupaten/kota seluas 65.140 hektare.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah dengan bantuan pompanisasi untuk meningkatkan kesediaan air dan luas tambah tanam. Ini akan kami tingkatkan dan maksimalkan," kata Nana Sudjana di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima audiensi dari jajaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Untuk mencapai target itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng sudah menerbitkan dan mengirimkan surat edaran kepada seluruh kepala dinas pertanian kabupaten/kota.
Dalam surat edaran tersebut, memuat tentang pembentukan tim akselerasi produksi pangan, pengoptimalan potensi bantuan benih padi bulan Oktober-Desember 2024, serta penugasan personel monitoring dan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait peningkatan luas tanam.
Dalam waktu dekat, Nana mengundang seluruh kepala dinas pertanian untuk rapat koordinasi.
Nantinya, ia bersama Pangdam dan Kapolda, serta perwakilan Kementan akan memberikan arahan terkait akselerasi LTT.
"Ini akan kami tindak lanjuti. Insya Allah ke depan Jawa Tengah semakin mampu sebagai lumbung pangan atau penumpu pangan nasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro mengatakan bahwa Jateng merupakan lumbung pangan nasional.
Provinsi Jateng menjadi harapan penumpu pangan nasional bersama Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Jawa Tengah ini nomor dua nasional. Kalau seandainya Jateng ini nanti bermasalah pasti itu menjadi gambaran nasional," katanya.
Menurut dia, Jateng masih memiliki potensi tanam pada 130 ribu ha pada musim kemarau, dan potensi itu bisa lebih besar kalau ketersediaan air pada musim kemarau mencukupi.
"Ini yang kami minta bantuan Pj Gubernur untuk menyemangati teman-teman di lapangan juga. Kalau Pj Gubernur yang menyemangati pasti ampuh," katanya.
Berdasarkan data Kementan, dari potensi tersebut kesanggupan kabupaten/kota di Jateng sekitar 65-70 ribu ha yang akan terus didorong dan dioptimalkan paling tidak mendekati 100 ribu ha.
"Sebenarnya Jateng sudah selesai untuk kebutuhannya. Tapi Jateng ini lumbung pangan sehingga harus memasok daerah lain. Jadi kami dorong supaya tetap bisa 'over supply' dan memasok ke Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Baca juga: Dispertan: Produksi padi di Cilacap tidak terkendala kekeringan
Saat ini, LTT di Jateng mencapai sekitar 44.600 hektare dari target kesanggupan kabupaten/kota seluas 65.140 hektare.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah dengan bantuan pompanisasi untuk meningkatkan kesediaan air dan luas tambah tanam. Ini akan kami tingkatkan dan maksimalkan," kata Nana Sudjana di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima audiensi dari jajaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Untuk mencapai target itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng sudah menerbitkan dan mengirimkan surat edaran kepada seluruh kepala dinas pertanian kabupaten/kota.
Dalam surat edaran tersebut, memuat tentang pembentukan tim akselerasi produksi pangan, pengoptimalan potensi bantuan benih padi bulan Oktober-Desember 2024, serta penugasan personel monitoring dan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait peningkatan luas tanam.
Dalam waktu dekat, Nana mengundang seluruh kepala dinas pertanian untuk rapat koordinasi.
Nantinya, ia bersama Pangdam dan Kapolda, serta perwakilan Kementan akan memberikan arahan terkait akselerasi LTT.
"Ini akan kami tindak lanjuti. Insya Allah ke depan Jawa Tengah semakin mampu sebagai lumbung pangan atau penumpu pangan nasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro mengatakan bahwa Jateng merupakan lumbung pangan nasional.
Provinsi Jateng menjadi harapan penumpu pangan nasional bersama Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Jawa Tengah ini nomor dua nasional. Kalau seandainya Jateng ini nanti bermasalah pasti itu menjadi gambaran nasional," katanya.
Menurut dia, Jateng masih memiliki potensi tanam pada 130 ribu ha pada musim kemarau, dan potensi itu bisa lebih besar kalau ketersediaan air pada musim kemarau mencukupi.
"Ini yang kami minta bantuan Pj Gubernur untuk menyemangati teman-teman di lapangan juga. Kalau Pj Gubernur yang menyemangati pasti ampuh," katanya.
Berdasarkan data Kementan, dari potensi tersebut kesanggupan kabupaten/kota di Jateng sekitar 65-70 ribu ha yang akan terus didorong dan dioptimalkan paling tidak mendekati 100 ribu ha.
"Sebenarnya Jateng sudah selesai untuk kebutuhannya. Tapi Jateng ini lumbung pangan sehingga harus memasok daerah lain. Jadi kami dorong supaya tetap bisa 'over supply' dan memasok ke Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Baca juga: Dispertan: Produksi padi di Cilacap tidak terkendala kekeringan