Pekalongan masifkan gerakan gemar membaca melalui Festival Literasi
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memasifkan gerakan budaya gemar membaca kepada pelajar dan masyarakat melalui Festival Literasi 2024.
Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya di Pekalongan, Kamis, mengatakan gerakan ini sebagai upaya meningkatkan minat membaca pada pelajar dan masyarakat sekaligus indeks pembangunan literasi manusia (IPLM) di daerah itu.
"Di era globalisasi, masyarakat harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dunia luar. Oleh karena itu, untuk menjadi sumber daya manusia yang handal dan memperoleh banyak inspirasi maka perlu banyak membaca buku," katanya.
Festival Literasi 2024 diikuti siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi, guru pendidik, pengelola perpustakaan masyarakat, serta penggiat literasi.
Mereka membawa buku bacaan dari rumah untuk dibaca dan dipahami isinya selama 15 menit pada festival itu.
Baca juga: UIN Walisongo-Diskominfo Wonosobo wujudkan penguatan literasi digital
"Kami mengajak pelajar dan masyarakat untuk membiasakan diri meluangkan waktu paling tidak 15 menit setiap hari untuk membaca. Dengan membaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki," katanya.
Menurut dia, dengan banyak membaca buku maka akan dapat meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia, meningkatkan kecerdasan untuk pengembangan diri sendiri, menumbuhkan sikap kritis, serta kreatif dan inovatif.
Tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia masih dalam taraf yang cukup memprihatinkan jika dibanding dengan negara lain.
"Oleh karena itu, melalui gerakan gemar membaca diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan pelajar dan masyarakat untuk kembali membaca buku, tidak hanya buku pelajaran namun jenis buku lain yang digemari untuk menambah wawasan," katanya.
Baca juga: Semar BIPA 2024 kupas evolusi literasi digital
Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya di Pekalongan, Kamis, mengatakan gerakan ini sebagai upaya meningkatkan minat membaca pada pelajar dan masyarakat sekaligus indeks pembangunan literasi manusia (IPLM) di daerah itu.
"Di era globalisasi, masyarakat harus mampu bersaing untuk dapat bertahan dari segala tekanan dunia luar. Oleh karena itu, untuk menjadi sumber daya manusia yang handal dan memperoleh banyak inspirasi maka perlu banyak membaca buku," katanya.
Festival Literasi 2024 diikuti siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi, guru pendidik, pengelola perpustakaan masyarakat, serta penggiat literasi.
Mereka membawa buku bacaan dari rumah untuk dibaca dan dipahami isinya selama 15 menit pada festival itu.
Baca juga: UIN Walisongo-Diskominfo Wonosobo wujudkan penguatan literasi digital
"Kami mengajak pelajar dan masyarakat untuk membiasakan diri meluangkan waktu paling tidak 15 menit setiap hari untuk membaca. Dengan membaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki," katanya.
Menurut dia, dengan banyak membaca buku maka akan dapat meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia, meningkatkan kecerdasan untuk pengembangan diri sendiri, menumbuhkan sikap kritis, serta kreatif dan inovatif.
Tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia masih dalam taraf yang cukup memprihatinkan jika dibanding dengan negara lain.
"Oleh karena itu, melalui gerakan gemar membaca diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan pelajar dan masyarakat untuk kembali membaca buku, tidak hanya buku pelajaran namun jenis buku lain yang digemari untuk menambah wawasan," katanya.
Baca juga: Semar BIPA 2024 kupas evolusi literasi digital