Banjarnegara (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memberikan dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, salah satunya melalui pameran UMKM pada gelaran Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024.
"Pada tahun 2024 ini, kami kembali menjadi bagian dari penyelenggara Dieng Culture Festival XIV yang masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Chritoveny di sela kegiatan DCF XIV Tahun 2024 yang digelar di Kompleks Candi Arjuna, KWDT Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu.
Sebagai bank sentral, kata dia, Bank Indonesia mempunyai tujuan mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sejalan dengan tujuan tersebut, lanjut dia, penyelenggaraan DCF XIV Tahun 2024 diyakini memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap pengembangan ekonomi daerah.
Dia mengatakan hal itu mengingat bahwa selain mengenalkan potensi wisata dan tradisi, gelaran DCF XIV Tahun 2024 juga melibatkan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk mempromosikan produk khas Dataran Tinggi Dieng.
"Untuk mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, kami memfasilitasi pameran UMKM pada kegiatan Dieng Culture Festival 2024 dengan mengikutsertakan 30 UMKM kopi (15 hulu dan 15 hilir) yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG)," katanya.
Selain itu, kata dia, terdapat pula 15 klaster UMKM produk makanan, minuman, kerajinan, dan fesyen yang merupakan UMKM binaan Bank Indonesia.
"Wisatawan dan masyarakat pengunjung Dieng Culture Festival 2024 dapat langsung berbelanja produk unggulan khas Banjarnegara yang tersedia di booth atau tenant UMKM yang berada di area Panggung Pandawa maupun Panggung Arjuna," katanya.
Lebih lanjut, Christoveny mengatakan selain pameran UMKM, pihaknya juga menggelar QRIS Cultural Ceremony di area Panggung Pandawa pada Jumat (23/8) malam.
Menurut dia, kegiatan tersebut menyajikan suguhan pertunjukan musik berlatar kearifan budaya lokal khas Dataran Tinggi Dieng yang dikolaborasikan dengan kampanye edukasi pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"QRIS Cultural Ceremony menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan awareness, usage, dan quality penggunaan QRIS. Pendekatan edukasi yang inovatif melalui pertunjukan musik dan budaya ini diharapkan dapat semakin mengenalkan QRIS kepada masyarakat secara lebih luas sebagai pilihan pembayaran nontunai digital dan kekinian," katanya.
Dia mengatakan, seluruh tenant yang terlibat dalam DCF XIV Tahun 2024, baik di area Panggung Pandawa maupun Panggung Arjuna, juga telah menyediakan kanal pembayaran QRIS untuk memudahkan pengunjung agar transaksi pembayaran dapat lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
"Dengan puluhan ribu wisatawan, Dieng Culture Festival 2024 berpotensi dapat mendorong peningkatan volume transaksi dan pengguna baru QRIS khususnya di Kabupaten Banjarnegara yang pada akhirnya dapat turut mendorong akselerasi pembentukan ekosistem digital nasional," katanya
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang pelaku UMKM kopi, Turno mengaku bersyukur menjadi binaan KPw BI Purwokerto dan bisa mengikuti pameran di pergelaran DCF XIV Tahun 2024.
Sejak menjadi binaan KPw BI Purwokerto, kata dia, pihaknya mendapatkan banyak bantuan mulai dari pelatihan hingga pemasaran produk kopi.
"Saat ini, kami sedang uji coba mengembangkan cascara berupa kulit kopi yang dikeringkan untuk diseduh dengan teh. Rasa kopi buah, manis, ada sedikit asam buah, dan mengandung antioksidan," kata Ketua Koperasi Sikopel Mitreka Satata itu.
Kendati masih uji coba, dia mengatakan calon pembeli dari Singapura akan datang ke Banjarnegara untuk mengecek rasa.
"Kalau rasanya oke, kami akan produksi," kata Turno.
Baca juga: BI optimistis kegiatan DCF mampu geliatkan perekonomian warga