BI Jateng ajak pakai cabai kering dan pasta bawang kendalikan inflasi
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng mengajak masyarakat memanfaatkan cabai kering dan pasta bawang merah sebagai upaya membantu mengendalikan inflasi.
Ajakan tersebut terangkum pada kegiatan "Kampanye Pemanfaatan Cabai Kering dan Bawang Merah Pasta" di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Tarubudaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng Gunawan Wicaksono, di sela kampanye mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan cabai merah kering dan bawang pasta untuk olahan masakan sehari-hari.
Cabai bubuk dan pasta bawang merah, kata dia, dapat digunakan sebagai pengganti cabai dan bawang merah segar sejalan dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Diakuinya, aneka cabai dan bawang merah selama ini merupakan salah satu komoditas yang memiliki andil besar dalam menentukan tingkat inflasi.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga dua komoditas tersebut sering kali menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan, terutama di musim-musim tertentu ketika pasokan cabai segar dan bawang merah berkurang.
Oleh karena itu, kata dia, inovasi dalam bentuk produk olahan cabai kering dan pasta bawang merah menjadi salah satu solusi strategis yang bisa dilakukan untuk menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat.
Cabai kering dan pasta bawang merah tidak hanya menjadi alternatif untuk mengatasi fluktuasi harga cabai dan bawang merah segar, lanjut dia, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para petani dan pelaku industri pengolahan.
"Dengan adanya produk olahan ini, kita dapat menyimpan dan mendistribusikan cabai dalam jangka waktu yang lebih panjang, mengurangi ketergantungan pada musim panen, serta memastikan pasokan cabai tetap tersedia di pasar sepanjang tahun," katanya.
Pada kesempatan itu, dilakukan demo masak dan "mukbang" 1300 porsi nasi goreng pedas olahan cabai kering dan bawang pasta yang dihadiri masyarakat sekitar.
Kegiatan juga dimeriahkan dengan bazaar komoditas pangan "Aksi Champion" yang menghadirkan para gabungan kelompok tani (gapoktan) komoditas strategis.
Masyarakat dapat melakukan belanja cabai kering dan sepaket sayuran melalui tebus murah dengan pembayaran melalui QRIS pada kegiatan yang juga mencakup program "Bela Beli Produk Petani" itu.
Ke depan, kata dia, BI meyakini sinergi dan inovasi mampu mewujudkan stabilitas inflasi yang terjaga sesuai target inflasi pada rentang 2,5 persen kurang lebih 1 persen.
"Produk olahan cabai kering dan pasta bawang merah menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam upaya kami mengendalikan inflasi dan mendorong stabilitas ekonomi," kata Gunawan.
Baca juga: BI Purwokerto luncurkan Terminal Bus Bulupitu SIAP QRIS
Ajakan tersebut terangkum pada kegiatan "Kampanye Pemanfaatan Cabai Kering dan Bawang Merah Pasta" di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Tarubudaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng Gunawan Wicaksono, di sela kampanye mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan cabai merah kering dan bawang pasta untuk olahan masakan sehari-hari.
Cabai bubuk dan pasta bawang merah, kata dia, dapat digunakan sebagai pengganti cabai dan bawang merah segar sejalan dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Diakuinya, aneka cabai dan bawang merah selama ini merupakan salah satu komoditas yang memiliki andil besar dalam menentukan tingkat inflasi.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga dua komoditas tersebut sering kali menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan, terutama di musim-musim tertentu ketika pasokan cabai segar dan bawang merah berkurang.
Oleh karena itu, kata dia, inovasi dalam bentuk produk olahan cabai kering dan pasta bawang merah menjadi salah satu solusi strategis yang bisa dilakukan untuk menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat.
Cabai kering dan pasta bawang merah tidak hanya menjadi alternatif untuk mengatasi fluktuasi harga cabai dan bawang merah segar, lanjut dia, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para petani dan pelaku industri pengolahan.
"Dengan adanya produk olahan ini, kita dapat menyimpan dan mendistribusikan cabai dalam jangka waktu yang lebih panjang, mengurangi ketergantungan pada musim panen, serta memastikan pasokan cabai tetap tersedia di pasar sepanjang tahun," katanya.
Pada kesempatan itu, dilakukan demo masak dan "mukbang" 1300 porsi nasi goreng pedas olahan cabai kering dan bawang pasta yang dihadiri masyarakat sekitar.
Kegiatan juga dimeriahkan dengan bazaar komoditas pangan "Aksi Champion" yang menghadirkan para gabungan kelompok tani (gapoktan) komoditas strategis.
Masyarakat dapat melakukan belanja cabai kering dan sepaket sayuran melalui tebus murah dengan pembayaran melalui QRIS pada kegiatan yang juga mencakup program "Bela Beli Produk Petani" itu.
Ke depan, kata dia, BI meyakini sinergi dan inovasi mampu mewujudkan stabilitas inflasi yang terjaga sesuai target inflasi pada rentang 2,5 persen kurang lebih 1 persen.
"Produk olahan cabai kering dan pasta bawang merah menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam upaya kami mengendalikan inflasi dan mendorong stabilitas ekonomi," kata Gunawan.
Baca juga: BI Purwokerto luncurkan Terminal Bus Bulupitu SIAP QRIS