Purwokerto (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Banyumas meningkatkan pantauan lalu lintas hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah untuk mengantisipasi adanya ternak yang menderita penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ternak untuk kurban yang datang dari luar Banyumas, misalnya Lumajang, Jawa Timur, harus disertai dengan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asalnya. Ini untuk efisiensi pantauan," kata Kepala Disnakkan Kabupaten Banyumas Sulistiono di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Dengan demikian, kata dia, ternak kurban yang masuk wilayah Banyumas diharapkan tidak membawa penyakit meskipun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan yang difokuskan pada surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asalnya.
Ia mengakui Banyumas tetap membutuhkan pasokan hewan kurban dari luar daerah karena ketersediaan ternak di wilayah itu tidak mencukupi kebutuhan.
"Saat ini, populasi sapi di Banyumas sekitar 14.000-16.000 ekor, sedangkan kambing sekitar 200.000 ekor. Tapi jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan untuk kurban, karena masih campur antara jantan dan betina maupun ternak yang masih anakan," katanya.
Selain itu, kata dia, stok sapi maupun kambing tersebut juga untuk pemotongan harian, sehingga untuk kebutuhan kurban tidak mungkin mengandalkan stok yang ada di Banyumas.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemeriksaan hewan kurban juga akan dilakukan di kandang-kandang ternak maupun tempat-tempat penampungan menjelang Idul Adha meskipun sebenarnya hal itu rutin dilakukan secara reguler.
"Pemeriksaan rutin yang dilakukan, misalnya hewan yang sakit ditolak masuk pemotongan, kami juga melakukan vaksinasi seperti PMK, memeriksa kesehatan ternak di penampungan, dan membuat surat keterangan kesehatan hewan apabila ternak itu akan dikirim ke luar wilayah Banyumas," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya juga akan menerjunkan tim untuk memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Oleh karena keterbatasan personel, kata dia, tim pemantau tersebut hanya memantau di lokasi-lokasi tertentu khususnya yang jumlah hewan kurbannya cukup banyak.
"Kami akan melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan kurban yang disembelih," katanya.
Disinggung mengenai kebutuhan hewan kurban di Banyumas pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, dia memperkirakan hal itu relatif sama dengan tahun sebelumnya karena hingga saat ini belum terlihat adanya lonjakan lalu lintas ternak yang masuk wilayah Banyumas.
"Namun kadang ada peningkatan permintaan hewan kurban saat mendekati Idul Adha," kata Sulistiono.
Berdasarkan data Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Banyumas, jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi terdiri atas sapi sebanyak 5.464 ekor dan kambing sebanyak 8.536 ekor.
Baca juga: Disnakkan Boyolali perketat pengawasan hewan kurban jelang Idul Adha
Berita Terkait
Festival Jerami Purba di Sragen
Minggu, 17 November 2024 10:11 Wib
Pemeriksaan kesehatan hewan dan vaksinasi rabies gratis
Kamis, 7 November 2024 15:27 Wib
Polres Magelang Kota serahkan vaksin dan obat ternak
Selasa, 5 November 2024 16:28 Wib
Dispertan Kudus dampingi rumah potong hewan urus sertifikat halal
Kamis, 10 Oktober 2024 11:11 Wib
Pemkab Kudus gelar vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan
Rabu, 9 Oktober 2024 17:00 Wib
Pemkab Temanggung vaksinasi rabies gratis ratusan hewan
Jumat, 27 September 2024 15:49 Wib
Disnakkan Boyolali belum temukan kasus rabies karena gigitan hewan
Jumat, 13 September 2024 15:40 Wib
Rumah Kucing Semarang: Penyiksaan hewan adalah fenomena gunung es
Jumat, 26 Juli 2024 19:38 Wib