BI akui Gerakan Pangan Murah turunkan harga kebutuhan masyarakat
Banyumas (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Christoveny menilai Gerakan Pangan Murah (GPM) telah berdampak terhadap penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat ditemui usai Apel Siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Menjelang Idul Fitri 1445 H Melalui Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor Kecamatan Kembaran, Banyumas, Senin, Christoveny mengakui harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat cenderung stabil sejak kegiatan GPM digencarkan.
"Sudah mulai stabil, malah cenderung turun, contohnya telur ayam ras, harga beras juga mulai turun, kemudian harga minyak goreng juga stabil," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Bank Indonesia bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah yang digelar serentak secara nasional.
Menurut dia, kegiatan tersebut ditujukan untuk mengendalikan inflasi menjelang Idul Fitri 2024 terutama pada 10 bahan kebutuhan pokok masyarakat.
Dia mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, harga bahan pangan tetap stabil menjelang Idul Fitri dan masyarakat berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhannya.
"Dalam kegiatan ini, ada minyak goreng, cabai, kemudian ada sayur-sayuran, kemudian telur, daging ayam ras, sehingga diharapkan kebutuhan masyarakat tetap terjaga harganya menjelang Idul Fitri," kata Christoveny.
Seorang warga Kembaran, Emi mengaku mendapat informasi dari tetangga mengenai kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar halaman kantor kecamatan.
Oleh karena itu, dia langsung datang ke lokasi kegiatan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok yang dijual dengan harga terjangkau.
"Harganya murah-murah, gula pasir Rp17.500 per kilogram, telur ayam Rp25.500 per kilogram, minyak goreng Rp16.000 per botol. Bahkan, kalau pakai QRIS bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp10.000 per botol," katanya.
Dia mengaku kegiatan tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok yang masih relatif tinggi menjelang Idul Fitri 1445 H.
Saat ditemui usai Apel Siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Menjelang Idul Fitri 1445 H Melalui Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor Kecamatan Kembaran, Banyumas, Senin, Christoveny mengakui harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat cenderung stabil sejak kegiatan GPM digencarkan.
"Sudah mulai stabil, malah cenderung turun, contohnya telur ayam ras, harga beras juga mulai turun, kemudian harga minyak goreng juga stabil," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Bank Indonesia bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah yang digelar serentak secara nasional.
Menurut dia, kegiatan tersebut ditujukan untuk mengendalikan inflasi menjelang Idul Fitri 2024 terutama pada 10 bahan kebutuhan pokok masyarakat.
Dia mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, harga bahan pangan tetap stabil menjelang Idul Fitri dan masyarakat berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhannya.
"Dalam kegiatan ini, ada minyak goreng, cabai, kemudian ada sayur-sayuran, kemudian telur, daging ayam ras, sehingga diharapkan kebutuhan masyarakat tetap terjaga harganya menjelang Idul Fitri," kata Christoveny.
Seorang warga Kembaran, Emi mengaku mendapat informasi dari tetangga mengenai kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar halaman kantor kecamatan.
Oleh karena itu, dia langsung datang ke lokasi kegiatan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok yang dijual dengan harga terjangkau.
"Harganya murah-murah, gula pasir Rp17.500 per kilogram, telur ayam Rp25.500 per kilogram, minyak goreng Rp16.000 per botol. Bahkan, kalau pakai QRIS bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp10.000 per botol," katanya.
Dia mengaku kegiatan tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok yang masih relatif tinggi menjelang Idul Fitri 1445 H.