Bank Jateng borong penghargaan di TOP BUMD Awards 2024
Semarang (ANTARA) - Bank Jateng meraih penghargaan dalam acara TOP BUMD Awards 2024 yang diselenggarakan di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (20/3/2024). Penghargaan yang diraih adalah TOP BUMD Award dengan Predikat Bintang 4 dan TOP CEO BUMD yang diberikan kepada Plt. Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro.
Dalam acara yang bertema Penguatan Tata Kelola dalam membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD tersebut, Pj. Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, juga mendapatkan penghargaan sebagai TOP Pembina BUMD 2024.
Direktur IT, Konsumer dan Jaringan Bank Jateng Wiweko Probojakti, mewakili Plt. Direktur Utama Bank Jateng dalam menerima penghargaan menyampaikan bahwa keberhasilan Bank Jateng dalam meraih penghargaan tersebut menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
"Semoga prestasi ini menjadi semangat dan dorongan bagi Bank Jateng untuk bekerja lebih baik dan untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah," kata Wiweko.
Sementara itu, di tempat terpisah, Irianto mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan Jawa Tengah melalui layanan dan kinerja yang dicapai Bank Jateng.
Bank Jateng banyak berperan aktif dalam meningkatkan pendapatan daerah. Dalam mendorong penerimaan pajak salah satunya adalah mendorong optimalisasi penerimaan Pajak Daerah dengan memanfaatkan Alat Monitoring Pajak.
"Saat ini 3.972 alat monitoring pajak daerah telah terpasang dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Terutama di industri Hotel, Hiburan, Restoran dan Karaoke (HOREKA). Fasilitas itu menjadi layanan dalam mempermudah pembayaran pajak," jelas Irianto.
Dengan adanya alat tersebut, Bank Jateng kata dia, juga akan memperoleh keuntungan dengan meningkatnya penerimaan daerah. Yang secara langsung juga meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Jateng.
"Kontribusi Bank Jateng dalam meningkatkan pendapatan daerah juga kami lakukan melalui pengembangan layanan digital kepada pemerintah antara lain Cash Management System (CMS) Pemda, Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskudes) yang berbasis CMS sehingga membantu layanan transaksi non tunai bagi pemerintah desa di Jawa Tengah," katanya.
Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor, Bank Jateng mengembangkan sistem pembayaran pajak secara online melalui aplikasi Sakpole yang terintegrasi dengan kanal pembayaran Bank Jateng seperti Bima Mobile dan Internet Banking Bank Jateng.
Mengemban misi sebagai penunjang pembangunan daerah, Bank Jateng telah melakukan transformasi dengan lebih besar lagi menyalurkan kredit kepada sektor usaha produktif, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pada akhir Desember 2023, penyaluran kredit segmen ritel dan UMKM telah mencapai Rp15,78 triliun dan tumbuh 23,38 persen," jelas Irianto.
Kontribusi Bank Jateng terhadap perekonomian daerah juga dinyatakan melalui pembagian dividen atas laba perseroan kepada pemerintah kabupaten, kota dan provinsi di Jawa Tengah.
"Tahun ini Bank Jateng membagikan dividen sebesar Rp1,099 triliun dari laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp1,58 triliun," tutup Irianto.
Dalam acara yang bertema Penguatan Tata Kelola dalam membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD tersebut, Pj. Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, juga mendapatkan penghargaan sebagai TOP Pembina BUMD 2024.
Direktur IT, Konsumer dan Jaringan Bank Jateng Wiweko Probojakti, mewakili Plt. Direktur Utama Bank Jateng dalam menerima penghargaan menyampaikan bahwa keberhasilan Bank Jateng dalam meraih penghargaan tersebut menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
"Semoga prestasi ini menjadi semangat dan dorongan bagi Bank Jateng untuk bekerja lebih baik dan untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah," kata Wiweko.
Sementara itu, di tempat terpisah, Irianto mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan Jawa Tengah melalui layanan dan kinerja yang dicapai Bank Jateng.
Bank Jateng banyak berperan aktif dalam meningkatkan pendapatan daerah. Dalam mendorong penerimaan pajak salah satunya adalah mendorong optimalisasi penerimaan Pajak Daerah dengan memanfaatkan Alat Monitoring Pajak.
"Saat ini 3.972 alat monitoring pajak daerah telah terpasang dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Terutama di industri Hotel, Hiburan, Restoran dan Karaoke (HOREKA). Fasilitas itu menjadi layanan dalam mempermudah pembayaran pajak," jelas Irianto.
Dengan adanya alat tersebut, Bank Jateng kata dia, juga akan memperoleh keuntungan dengan meningkatnya penerimaan daerah. Yang secara langsung juga meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Jateng.
"Kontribusi Bank Jateng dalam meningkatkan pendapatan daerah juga kami lakukan melalui pengembangan layanan digital kepada pemerintah antara lain Cash Management System (CMS) Pemda, Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskudes) yang berbasis CMS sehingga membantu layanan transaksi non tunai bagi pemerintah desa di Jawa Tengah," katanya.
Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor, Bank Jateng mengembangkan sistem pembayaran pajak secara online melalui aplikasi Sakpole yang terintegrasi dengan kanal pembayaran Bank Jateng seperti Bima Mobile dan Internet Banking Bank Jateng.
Mengemban misi sebagai penunjang pembangunan daerah, Bank Jateng telah melakukan transformasi dengan lebih besar lagi menyalurkan kredit kepada sektor usaha produktif, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pada akhir Desember 2023, penyaluran kredit segmen ritel dan UMKM telah mencapai Rp15,78 triliun dan tumbuh 23,38 persen," jelas Irianto.
Kontribusi Bank Jateng terhadap perekonomian daerah juga dinyatakan melalui pembagian dividen atas laba perseroan kepada pemerintah kabupaten, kota dan provinsi di Jawa Tengah.
"Tahun ini Bank Jateng membagikan dividen sebesar Rp1,099 triliun dari laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp1,58 triliun," tutup Irianto.