Grobogan (ANTARA) - Bencana banjir di 13 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kini mulai surut, sehingga tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai membersihkan fasilitas umum, seperti jalan, perkantoran, dan sekolahan.
"Bahkan, jalan utama di Kota Grobogan yang sebelumnya tergenang banjir, kini mulai surut dan bisa dilalui kendaraan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Grobogan Soewignyo di Grobogan, Senin.
Hanya saja, kata dia, warga tetap harus waspada karena banyak kerusakan jalan, berupa lubang berbagai ukuran.
Sementara fasilitas umum yang menjadi prioritas dibersihkan, yakni jalan, gedung perkantoran, dan sarana pendidikan.
Sasaran pembersihan hari ini (18/3), yakni kantor Dinas Pendidikan, SLB PGRI Purwodadi, dan beberapa sekolahan.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan Masrikan menambahkan dari 113 desa yang terdampak banjir, yang masih ada genangan banjir hanya beberapa titik yang tersebar di empat desa, seperti Desa Putat (Kecamatan Purwodadi), Kandangrejo (Kecamatan Klambu), dan Lemah Putih (Kecamatan Brati).
Untuk warga terdampak banjir yang mengungsi, imbuh dia, untuk saat ini mulai pulang ke rumahnya masing-masing.
Banjir yang terjadi sejak 13 Maret 2024, disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi yang terjadi di Kabupaten Grobogan dan kiriman air dari wilayah hulu Sungai Lusi, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan.
Akibat bencana tersebut, selain menyebabkan warga mengungsi dan areal pertanian tergenang, dan beberapa rumah rusak, tercatat ada dua korban jiwa yang terseret arus banjir ketika hendak menyeberangi jalan yang tergenang dengan arus yang deras.
Sebelumnya, Kabupaten Grobogan juga dilanda banjir akibat curah hujan tinggi serta jebolnya tanggul Sungai Tuntang pada awal Februari 2024.
Baca juga: Pj Gubernur Jateng: Masih ada 800-an pengungsi banjir Grobogan