Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meluncurkan sebanyak 57.000 karya literasi siswa hasil binaan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Semarang.
"Satu pembuktian anak-anak kita hebat dan siap untuk menuju Generasi Emas 2045," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat peluncuran yang berlangsung di Gedung Teater Sekolah Karangturi, Semarang, Kamis.
Ia mengapresiasi beragam karya literasi yang dihasilkan siswa dengan beragam tema yang positif, seperti bagaimana pendidikan dan lingkungan yang mengimajinasi mereka dalam karya-karyanya.
"Salah satu imajinasi anak-anak ini untuk bagaimana dari pendidikannya, lingkungannya, untuk mereka bisa mendapatkan inspirasi yang luar biasa. Dan semua akan melihat bagaimana mereka mempunyai inovasi luar biasa," katanya.
"Dan harapannya anak-anak akan bisa melihat prestasi anak lainnya, sehingga mendorong juga berkompetisi secara sehat bagaimana menjadi anak hebat," lanjutnya.
Ke depan, Ita meminta Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk terus berkomitmen dalam menumbuhkan bibit-bibit yang unggul dan berkarakter, sebab akan ada penghargaan-penghargaan kepada pelajar yang mampu berprestasi dan mengharumkan Kota Semarang.
"Akan ada beasiswa dan dukungan pemerintah dalam menggelar pameran. Sehingga banyak mestinya yang kita dorong. Karena ini anak-anak yang bisa memberikan atensi dan pencerahan kepada teman sebayanya," katanya.
Selain mengasah pengetahuan dan kemampuan, ia juga mengingatkan anak-anak atau para pelajar juga harus peka terhadap lingkungan sekitar, sebagai hal penting dalam membangun karakter sejak dini.
"Jadi, tidak semata-mata anak diminta membuat literasi, tetapi dorong bagaimana anak-anak peka terhadap lingkungannya. Misal, apabila ada kasus kenakalan remaja atau persoalan lainnya bisa melapor karena ada aplikasi Libas (Polisi Hebat Semarang)," katanya.
"Tapi saya harap dengan adanya kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila, bisa mengurangi. Tapi kami memang melihat masih lah ada namanya tawuran, meski bisa diminimalisir dan menjadi perhatian," pungkas Ita.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyebutkan total ada 57 ribu karya literasi yang dihasilkan dari peserta didik, serta guru dan tenaga kependidikan (GTK) Kota Semarang.
Bambang menjelaskan bahwa karya literasi bisa berupa tulisan, gambar, video, dan sebagainya yang sebagian besar dibuat oleh siswa, meski ada beberapa dari guru dan tenaga kependidikan.
"Hasil dari Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Satekholder Pendidikan Kota Semarang), kami mengharapkan guru-guru dan anak pelajar bisa membuat satu inovasi. Makanya hari ini kita bisa melaunching 57 ribu lebih karya anak-anak , hususnya pelajar SMP negeri-swasta di Kota Semarang,” paparnya.
Selanjutnya, Disdik Kota Semarang berencana melibatkan pelajar SD dalam kegiatan yang bertujuan membangun karakter sehingga diharapkan anak-anak di Kota Semarang mampu berpikir dan bertindak dengan baik, termasuk peka dengan lingkungan sekitarnya.
"Kami akan dorong juga untuk anak-anak SD ya, kegiatan yang kecil-kecil saja enggak apa-apa. Mereka kami dorong agar berinovasi sehingga diharapkan bisa peka terhadap lingkungan," katanya.
Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang Budiyanto, Ketua MKKS SMP Kota Semarang Suparno dan para pemangku kepentingan pendidikan terkait.