Magelang (ANTARA) - Kota Magelang meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) atas komitmen terhadap perwujudan pembangunan kesetaraan gender di daerah itu.
"Bersyukur Kota Magelang dapat penghargaan APE 2023 untuk kategori Nindya. Semoga kita semakin memperhatikan masalah gender karena merupakan indikator untuk SDGs (Sustainable Development Goals)," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat. Penyerahan penghargaan berupa tropi APE berlangsung di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang Nasrodin menjelaskan APE didasarkan pada hasil evaluasi Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender (PUG) 2023 yang dimulai dari verifikasi administrasi, verifikasi lapangan melalui sampling, dan verifikasi akhir.
Pada 2023 ada lima kategori APE, yakni Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan Mentor, sedangkan Kota Magelang tahun ini meraih APE kategori Nindya.
"Harapannya ke depan persiapan kita lebih baik, semua OPD terlibat untuk PUG," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Handini Rahayu mengatakan APE wujud apresiasi pemerintah atas komitmen dan peran pemerintah daerah maupun lembaga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Kota Magelang harus berupaya meningkatkan dan semua OPD harus menyengkuyung dalam pengarusutamaan gender dalam implementasi pembangunan nasional di Kota Magelang," ujarnya.
Ia mengapresiasi semua pemangku kepentingan di daerah itu, baik pihak pemkot maupun masyarakat atas usaha meningkatkan kesetaraan gender di Kota Magelang.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengapresiasi kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota yang telah menerapkan pengarusutamaan gender di lembaga masing-masing. Pada tahun ini, terkait dengan APE melibatkan 360 instansi dari berbagai tingkatan pemerintahan.
"Perempuan merupakan aset bagi negara dan daerah jika mereka berdaya. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk mendampingi perempuan agar berdaya dan tanpa diskriminasi sehingga kita dapat mencapai kesetaraan dan kedamaian," katanya.