Solo (ANTARA) - Indonesian Kongres and Convention Associations (INKA) berharap gagalnya pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sedianya diselenggarakan di Alun-alun Utara Keraton Solo tidak mempengaruhi citra Kota MICE yang disandang daerah tersebut.
Ketua INKA Surakarta Daryono di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan dari sembilan kriteria destinasi MICE, dikatakannya, ada satu di antaranya yakni citra destinasi harus menjadi perhatian bersama.
"Di antaranya kan ada aksesibilitas, venue, fasilitas meeting, atraksi, dan salah satunya citra destinasi. Kejadian kemarin setidaknya akan memberikan dampak kepada Solo sebagai destinasi MICE atau event," katanya.
Ia mengatakan gagalnya pameran UMKM tersebut merupakan kali kedua. Yang pertama terjadi beberapa bulan lalu di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Kami sebagai INKA tentu tidak ingin ini terjadi yang ketiga kalinya. Maka diperlukan satu kerja sama dan perhatian aktif dari pihak terkait," katanya.
Ia mengatakan salah satu yang perlu diperhatikan yakni venue atau tempat acara karena sebagai pintu masuk kegiatan.
"Harapannya owner atau pemilik tempat memperhatikan lebih detail acara yang diajukan oleh pihak EO. Tidak mempersulit tapi lebih detail," katanya.
Selain itu, dikatakannya, aparat kepolisian dalam hal ini pemberi izin juga harus melakukan kajian lebih detail.
"Kalau dulu Pemkot terlibat melalui Kesbangpolinmas baru kemudian ke Polsek terus ke Polres. Kalau sekarang dari venue langsung ke Polsek untuk memberikan rekomendasi, kemudian Polres. Polres harus lebih detail karena semua kajian di situ. Kalau Polres tidak mengizinkan kan event tidak akan terlaksana," katanya.
Sebelumnya, puluhan UMKM yang akan mengikuti pameran Gebyar UMKM di Alun-alun Utara Keraton Solo kecewa karena acara tersebut batal terselenggara.
Ketua Event Organizer dari PT Rayyan Bintang Kreatif Sonny sebagai EO yang ditunjuk mengaku tidak bisa melanjutkan acara karena penyelenggara kegiatan pameran tidak melakukan pembayaran kepadanya.