Puskesmas Purbalingga luncurkan tiga inovasi tingkatkan pelayanan
Purbalingga (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, meluncurkan tiga inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Peluncuran tiga inovasi berupa Kawal Bu Nisa (Ibu Hamil dan Nifas), Anjalin (Antar Jemput Ibu Bersalin), dan Jerat TB (Tuberculosis) itu dilakukan dalam dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Wilayah Puskesmas Purbalingga dan Bojong di Lapangan Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Senin, yang dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Dalam kesempatan itu, Kepala UPTD Puskesmas Purbalingga Royani Tri Rahayu mengatakan inovasi Kawal Bu Nisa merupakan layanan yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB).
"Secara teknis, Kawal Bu Nisa ini merupakan kegiatan kunjungan pada ibu hamil dan ibu nifas risiko tinggi, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar ibu hamil dan ibu nifas tidak mengalami komplikasi pada kehamilan dan masa nifas.
Dengan demikian, kata dia, masa kehamilan dan nifas berisiko yang dialami dapat berlangsung aman, sehingga kematian ibu hamil dan ibu nifas bisa dicegah.
Sementara inovasi Anjalin, lanjut dia, merupakan layanan ambulans gratis untuk antar jemput ibu bersalin di wilayah Kecamatan Purbalingga.
"Inovasi Anjali dapat dimanfaatkan oleh warga Kecamatan Purbalingga melalui bidan pendamping, atau langsung menghubungi Puskesmas Purbalingga di nomor WhatsApp 08984970701 atau telepon 0281891862," katanya.
Royani mengatakan inovasi Jerat TB merupakan peningkatan layanan dan penemuan kasus tuberculosis baru, sehingga penyakit tersebut bisa dideteksi dini dan dapat diobati hingga tuntas dengan harapan bisa mewujudkan "Zero TB".
Terkait dengan hal itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi inovasi yang diluncurkan UPTD Puskesmas Purbalingga karena telah berdampak terhadap penurunan AKI/AKB di wilayah tersebut.
Sebagai kecamatan yang berada di wilayah kota, kata dia, Purbalingga merupakan barometer bagi kecamatan lainnya.
"Alhamdulillah angka kematian ibu bisa 0 (nol) kasus, dan angka kematian bayi hanya 2 kasus. Tolong 2 kasus ini jangan bertambah, semoga ini angka kematian bayi terakhir," katanya.
Selain AKI/AKB, kata dia, angka stunting di Kecamatan Purbalingga juga menurun karena hanya 11 persen atau di bawah rata-rata kabupaten yang sebesar 12 persen.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berjuang bersama-sama agar penurunan stunting bisa lebih maksimal
Sementara itu angka stunting di Kecamatan Purbalingga yaitu 11 persen, atau sudah di bawah rata-rata kabupaten. Bupati titip agar seluruh elemen berjuang bareng sehingga penurunan stunting bisa lebih maksimal.
"Berkat penurunan stunting yang baik, Kabupaten Purbalingga mendapatkan bonus keuangan dari pemerintah pusat hampir sebesar Rp6 miliar. Prestasi ini salah satunya berkat kerja keras para kader kesehatan," kata Bupati.
Baca juga: BPJS Kesehatan Ungaran sambangi Puskesmas Duren, dekatkan layanan
Peluncuran tiga inovasi berupa Kawal Bu Nisa (Ibu Hamil dan Nifas), Anjalin (Antar Jemput Ibu Bersalin), dan Jerat TB (Tuberculosis) itu dilakukan dalam dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Wilayah Puskesmas Purbalingga dan Bojong di Lapangan Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Senin, yang dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Dalam kesempatan itu, Kepala UPTD Puskesmas Purbalingga Royani Tri Rahayu mengatakan inovasi Kawal Bu Nisa merupakan layanan yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB).
"Secara teknis, Kawal Bu Nisa ini merupakan kegiatan kunjungan pada ibu hamil dan ibu nifas risiko tinggi, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar ibu hamil dan ibu nifas tidak mengalami komplikasi pada kehamilan dan masa nifas.
Dengan demikian, kata dia, masa kehamilan dan nifas berisiko yang dialami dapat berlangsung aman, sehingga kematian ibu hamil dan ibu nifas bisa dicegah.
Sementara inovasi Anjalin, lanjut dia, merupakan layanan ambulans gratis untuk antar jemput ibu bersalin di wilayah Kecamatan Purbalingga.
"Inovasi Anjali dapat dimanfaatkan oleh warga Kecamatan Purbalingga melalui bidan pendamping, atau langsung menghubungi Puskesmas Purbalingga di nomor WhatsApp 08984970701 atau telepon 0281891862," katanya.
Royani mengatakan inovasi Jerat TB merupakan peningkatan layanan dan penemuan kasus tuberculosis baru, sehingga penyakit tersebut bisa dideteksi dini dan dapat diobati hingga tuntas dengan harapan bisa mewujudkan "Zero TB".
Terkait dengan hal itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi inovasi yang diluncurkan UPTD Puskesmas Purbalingga karena telah berdampak terhadap penurunan AKI/AKB di wilayah tersebut.
Sebagai kecamatan yang berada di wilayah kota, kata dia, Purbalingga merupakan barometer bagi kecamatan lainnya.
"Alhamdulillah angka kematian ibu bisa 0 (nol) kasus, dan angka kematian bayi hanya 2 kasus. Tolong 2 kasus ini jangan bertambah, semoga ini angka kematian bayi terakhir," katanya.
Selain AKI/AKB, kata dia, angka stunting di Kecamatan Purbalingga juga menurun karena hanya 11 persen atau di bawah rata-rata kabupaten yang sebesar 12 persen.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berjuang bersama-sama agar penurunan stunting bisa lebih maksimal
Sementara itu angka stunting di Kecamatan Purbalingga yaitu 11 persen, atau sudah di bawah rata-rata kabupaten. Bupati titip agar seluruh elemen berjuang bareng sehingga penurunan stunting bisa lebih maksimal.
"Berkat penurunan stunting yang baik, Kabupaten Purbalingga mendapatkan bonus keuangan dari pemerintah pusat hampir sebesar Rp6 miliar. Prestasi ini salah satunya berkat kerja keras para kader kesehatan," kata Bupati.
Baca juga: BPJS Kesehatan Ungaran sambangi Puskesmas Duren, dekatkan layanan