BPBD Cilacap telah salurkan 503 tangki air bersih
Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga akhir September 2023 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 503 tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter untuk warga terdampak kekeringan di wilayah itu.
"Pengiriman bantuan air bersih tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2023," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil rekapitulasi sementara, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap sebanyak 57 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Menurut dia, jumlah warga yang terdampak kekeringan di 57 desa tersebut mencapai 14.955 keluarga yang terdiri atas 44.968 jiwa.
"Dari pantauan kami, Kecamatan Kawunganten merupakan wilayah paling terdampak kekeringan. Selain karena sebagian sumber airnya tidak lagi mengeluarkan air, beberapa sumber air lainnya juga terintrusi air laut," ungkapnya.
Ia mengatakan jumlah wilayah terdampak kekeringan di Kecamatan Kawunganten hingga saat ini sebanyak 11 desa dengan total bantuan air bersih yang telah tersalurkan ke desa-desa itu mencapai 197 tangki.
Bahkan, kata dia, penyaluran air bersih untuk warga Desa Bojong hingga saat ini merupakan yang terbanyak di Kecamatan Kawunganten karena telah mencapai 60 tangki.
"Bojong merupakan desa yang paling awal terdampak kekeringan, sehingga lebih dahulu mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap berhemat dalam menggunakan air bersih karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan di sebagian besar pesisir selatan dan wilayah tengah Kabupaten Cilacap akan berlangsung pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan Oktober 2023.
Sementara awal musim hujan di sebagian besar wilayah barat dan sebagian kecil wilayah timur Cilacap, kata dia, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG diprakirakan akan berlangsung pada dasarian pertama bulan November.
"Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut bergotong royong menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan," katanya. ***3***
"Pengiriman bantuan air bersih tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2023," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil rekapitulasi sementara, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap sebanyak 57 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Menurut dia, jumlah warga yang terdampak kekeringan di 57 desa tersebut mencapai 14.955 keluarga yang terdiri atas 44.968 jiwa.
"Dari pantauan kami, Kecamatan Kawunganten merupakan wilayah paling terdampak kekeringan. Selain karena sebagian sumber airnya tidak lagi mengeluarkan air, beberapa sumber air lainnya juga terintrusi air laut," ungkapnya.
Ia mengatakan jumlah wilayah terdampak kekeringan di Kecamatan Kawunganten hingga saat ini sebanyak 11 desa dengan total bantuan air bersih yang telah tersalurkan ke desa-desa itu mencapai 197 tangki.
Bahkan, kata dia, penyaluran air bersih untuk warga Desa Bojong hingga saat ini merupakan yang terbanyak di Kecamatan Kawunganten karena telah mencapai 60 tangki.
"Bojong merupakan desa yang paling awal terdampak kekeringan, sehingga lebih dahulu mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap berhemat dalam menggunakan air bersih karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan di sebagian besar pesisir selatan dan wilayah tengah Kabupaten Cilacap akan berlangsung pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan Oktober 2023.
Sementara awal musim hujan di sebagian besar wilayah barat dan sebagian kecil wilayah timur Cilacap, kata dia, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG diprakirakan akan berlangsung pada dasarian pertama bulan November.
"Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut bergotong royong menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan," katanya. ***3***