Pemkot Semarang gelar lomba kelola sampah berhadiah ratusan juta
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menggelar lomba pengelolaan sampah bertajuk "Lampah Kita 2023" (Kelola Sampah di Lingkungan Kita) untuk mendorong kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan hadiah ratusan juta rupiah.
"Lomba ini berbasis video. Bagaimana pengelolaan sampah, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, pasar, dan sebagainya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, saat sosialisasi Lomba Lampah Kita 2023 di Gelanggang Olahraga (GOR) Merah, Semarang.
Menurut dia, lomba tersebut merupakan upaya dari pengelolaan sampah secara berkelanjutan dari hulu ke hilir sehingga bisa mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Kalau tidak melakukan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, artinya TPA akan semakin menumpuk (sampah). Seperti kemarin kebakaran TPA Jatibarang itu tumpukan sampah pasif sejak 2015," katanya.
Lomba yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang itu terbagi dalam empat kategori, yakni masyarakat, lembaga pendidikan, usaha/kegiatan, serta fasilitas umum.
"Peserta dari kategori masyarakat adalah RT dan RW yang ditargetkan jangkauan peserta sebanyak 10.595 RT dari 1.525 RW. Lembaga pendidikan adalah sekolah," katanya.
Untuk lembaga pendidikan meliputi sekolah dasar (SD) sederajat hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat, termasuk madrasah.
"Kalau perguruan tinggi juga ada, tidak pengelolaan sampahnya, tetapi inovasinya. Bagaimana perguruan tinggi ini membuat inovasi, yang ringan-ringan saja, misalnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga." katanya.
Selanjutnya, kategori usaha/kegiatan yang meliputi kawasan industri, pabrik, perkantoran, baik pemerintah maupun swasta, kemudian kategori fasilitas umum yang meliputi pasar, rumah sakit, dan puskesmas.
"Hadiah totalnya Rp189 juta. Untuk juara pertama kurang lebih Rp20 juta masing-masing," kata Ita.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono menjelaskan bahwa secara teknis lomba tersebut terdiri atas empat kategori untuk pengelolaan sampah dan satu inovasi yang semuanya menyetorkan video.
Video tersebut, kata dia, akan dinilai secara berjenjang hingga ke tingkat kota, dengan penilaian oleh tim juri yang berasal dari pakar lingkungan yang akan turun ke lapangan untuk verifikasi.
Penyelenggaraan lomba Lampah Kita dimulai 25 September hingga 15 Oktober 2023, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada November 2023..
Untuk mengikutinya, unggah kegiatan atau aktivitas pengelolaan sampah dengan inovasi peserta di media sosial Instagram, dan menandai akun Instagram @mbakitasmg @dlh.semarang, serta hastag #LOMBALAMPAHKITA2023 #LHBERSIHBERMANFAAT.
Baca juga: DLH Semarang monitoring kualitas udara pascakebakaran TPA Jatibarang
"Lomba ini berbasis video. Bagaimana pengelolaan sampah, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, pasar, dan sebagainya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, saat sosialisasi Lomba Lampah Kita 2023 di Gelanggang Olahraga (GOR) Merah, Semarang.
Menurut dia, lomba tersebut merupakan upaya dari pengelolaan sampah secara berkelanjutan dari hulu ke hilir sehingga bisa mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Kalau tidak melakukan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, artinya TPA akan semakin menumpuk (sampah). Seperti kemarin kebakaran TPA Jatibarang itu tumpukan sampah pasif sejak 2015," katanya.
Lomba yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang itu terbagi dalam empat kategori, yakni masyarakat, lembaga pendidikan, usaha/kegiatan, serta fasilitas umum.
"Peserta dari kategori masyarakat adalah RT dan RW yang ditargetkan jangkauan peserta sebanyak 10.595 RT dari 1.525 RW. Lembaga pendidikan adalah sekolah," katanya.
Untuk lembaga pendidikan meliputi sekolah dasar (SD) sederajat hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat, termasuk madrasah.
"Kalau perguruan tinggi juga ada, tidak pengelolaan sampahnya, tetapi inovasinya. Bagaimana perguruan tinggi ini membuat inovasi, yang ringan-ringan saja, misalnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga." katanya.
Selanjutnya, kategori usaha/kegiatan yang meliputi kawasan industri, pabrik, perkantoran, baik pemerintah maupun swasta, kemudian kategori fasilitas umum yang meliputi pasar, rumah sakit, dan puskesmas.
"Hadiah totalnya Rp189 juta. Untuk juara pertama kurang lebih Rp20 juta masing-masing," kata Ita.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono menjelaskan bahwa secara teknis lomba tersebut terdiri atas empat kategori untuk pengelolaan sampah dan satu inovasi yang semuanya menyetorkan video.
Video tersebut, kata dia, akan dinilai secara berjenjang hingga ke tingkat kota, dengan penilaian oleh tim juri yang berasal dari pakar lingkungan yang akan turun ke lapangan untuk verifikasi.
Penyelenggaraan lomba Lampah Kita dimulai 25 September hingga 15 Oktober 2023, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada November 2023..
Untuk mengikutinya, unggah kegiatan atau aktivitas pengelolaan sampah dengan inovasi peserta di media sosial Instagram, dan menandai akun Instagram @mbakitasmg @dlh.semarang, serta hastag #LOMBALAMPAHKITA2023 #LHBERSIHBERMANFAAT.
Baca juga: DLH Semarang monitoring kualitas udara pascakebakaran TPA Jatibarang