Semarang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang segera melakukan monitoring kualitas udara di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, pascakebakaran.
Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono, di Semarang, Jawa Tengah Rabu, menyebutkan tim akan diturunkan untuk memonitoring kualitas udara setelah proses pendinginan di TPA Jatibarang benar-benar tuntas.
"Akan kami tindaklanjuti, kawan-kawan dari bidang termasuk laboratorium untuk kualitas udaranya," katanya.
Menurut dia, DLH juga mendapatkan bantuan dari Komunitas Eco Enzim Nusantara Semarang Hebat yang memberikan cairan "eco enzim" untuk membantu mengurangi polusi udara.
Cairan itu, kata dia, dicampurkan ke air di mobil pemadam kebakaran sebelum disemprotkan untuk mengurangi polusi udara.
"Cairan ini dicampurkan ke air saat pendinginan, tujuannya agar mengurangi asap polusi. Saat ini kondisi udara sudah sedikit lega," katanya.
Selain itu, Bambang mengatakan pihaknya juga menyiagakan setidaknya enam truk tangki air untuk membantu pendinginan di lokasi bekas kebakaran TPA Jatibarang.
"Jadi (mobil) damkar enggak perlu keluar cari air, kami siagakan mobil tangki," katanya.
Sementara itu, Dinas Damkar Kota Semarang tetap menyiagakan mobil pemadam kebakaran sampai bekas kebakaran di TPA Jatibarang Semarang tak mengeluarkan asap.
"Kemarin (19/9), pada saat kondisi pendinginan, kami terjunkan delapan armada. Itu untuk hari kedua," kata Kepala Dinas Damkar Kota Semarang Nurkholis.
Memasuki hari ketiga pada Rabu ini, kata dia, kondisi di lokasi sudah mulai kondusif sehingga hanya diterjunkan dua mobil pemadam kebakaran di TPA Jatibarang.
"Itu sampai asap benar-benar tidak ada lagi. Kami sesuaikan kondisi di lapangan. Sepanjang sudah tidak ada asap lagi, baru kami tarik semua. Tapi, kalau masih ada asap, kami tetap 'stand by' kan di lokasi," katanya.
Nurkholis menambahkan proses pendinginan bekas kebakaran TPA Jatibarang membutuhkan waktu setidaknya seminggu, mengingat tumpukan sampah yang tinggi dan kandungan gas metana.
Kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
Baca juga: Pemkot siagakan mobil pemadam kebakaran di TPA Jatibarang
Berita Terkait
Awak Trans Semarang diberi pelatihan pemadaman kebakaran
Kamis, 14 November 2024 21:03 Wib
DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang
Kamis, 14 November 2024 20:56 Wib
Polres Pekalongan Kota selidiki penyebab kebakaran belasan kapal
Selasa, 12 November 2024 14:40 Wib
Pemkab Kudus bangun kembali Pasar Babe usai kebakaran
Rabu, 6 November 2024 15:53 Wib
Ratusan lapak pedagang ludes akibat kebakaran di Pasar Gubug Grobogan
Selasa, 5 November 2024 14:58 Wib
Polisi selidiki penyebab kebakaran Pasar Gubug Grobogan
Selasa, 5 November 2024 12:23 Wib
Pedagang mencari barang pascakebakaran di Pasar Karanggede Boyolali
Senin, 4 November 2024 13:29 Wib
Pabrik mainan di Kendal terbakar
Jumat, 1 November 2024 13:13 Wib