Mahasiswa program Bidikmisi raih gelar dokter di Unsoed
Jangan sampai ada kata menyerah, mau segimana gagal pun harus tetap berusaha
Purwokerto (ANTARA) - Salah seorang mahasiswa program Bidikmisi, Annisa Mardianti Sukmara berhasil meraih gelar dokter setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Bahkan dalam Wisuda Profesi Periode Ke-65, gadis kelahiran Tasikmalaya, 22 Maret 1999, itu berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi, yakni 3,82.
Anissa merupakan anak pasangan Sukmara yang berprofesi sebagai pedagang dan Toriah yang seorang ibu rumah tangga. Kehidupan keluarganya yang sederhana membuat dia memilih untuk mengikuti program Bidikmisi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) agar bisa meraih mimpinya untuk berkuliah dan menjadi dokter.
Pendidikan Dokter yang Anissa tuntaskan dalam waktu 6 tahun, bukan waktu yang sebentar dan bukan pula hal yang mudah untuk dia lalui. Berbagai kendala dia lalui dengan penuh rasa semangat dan pantang menyerah.
"Jangan sampai ada kata menyerah, mau segimana gagal pun harus tetap berusaha, dan jangan menunda apa yang bisa kita lakukan sekarang, seperti pada saat coas dengan padatnya aktivitas kita harus bisa memilih waktu untuk belajar, bermain atau berorganisasi terkadang ada yang harus kita korbankan untuk bisa meraih tujuan," ungkapnya.
Baca juga: Belasan dokter baru FK Unsoed ikuti Sumpah Dokter Periode LXI
Rasa terima kasih juga dia sampaikan kepada pemerintah dan Unsoed pada khususnya yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk bisa menempuh Pendidikan Dokter melalui jalur Bidikmisi. Pencairan dana kuliah yang tepat waktu sangat membantu meringankan bebannya selama kuliah.
Dia mengharapkan agar kuota peserta Bidikmisi dapat terus bertambah, sehingga lebih banyak pula mahasiswa yang terkendala biaya seperti dirinya bisa tetap kuliah.
Dalam Sumpah Dokter yang berlangsung di Fakultas Kedokteran Unsoed, Selasa (15/8), Wakil Rektor Unsoed Bidang Akademik Dr. Ir. Noor Farid, M.S. menyampaikan dukungannya terhadap program Bidikmisi secara khusus.
"Bahwa Unsoed sangat terbuka untuk menyambut kehadiran saudara, apa pun latar belakang ekonomi yang saudara miliki. Khususnya melalui Program Bidikmisi kami sampaikan harapan kepada setiap guru dan pengajar di negeri ini, untuk terus membimbing dan memompa semangat juang anak didik untuk dapat belajar di Unsoed tanpa mengkhawatirkan masalah biaya," katanya/
Koordinator Bidang Akademik Unsoed Eko Sumanto, S.Pt., M.Si. mengatakan Unsoed pada tahun 2023 mendapatkan kuota untuk program Bidikmisi sebanyak 392 orang.
Ia mengharapkan agar pada tahun mendatang diberikan lebih banyak kuota untuk membantu calon mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.
Baca juga: Akademisi: Wacana pembentukan angkatan siber perlu kajian menyeluruh
Baca juga: Unsoed Purwokerto bersama Pabrik Gula Sragi dan Perhutani panen perdana tebu
Bahkan dalam Wisuda Profesi Periode Ke-65, gadis kelahiran Tasikmalaya, 22 Maret 1999, itu berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi, yakni 3,82.
Anissa merupakan anak pasangan Sukmara yang berprofesi sebagai pedagang dan Toriah yang seorang ibu rumah tangga. Kehidupan keluarganya yang sederhana membuat dia memilih untuk mengikuti program Bidikmisi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) agar bisa meraih mimpinya untuk berkuliah dan menjadi dokter.
Pendidikan Dokter yang Anissa tuntaskan dalam waktu 6 tahun, bukan waktu yang sebentar dan bukan pula hal yang mudah untuk dia lalui. Berbagai kendala dia lalui dengan penuh rasa semangat dan pantang menyerah.
"Jangan sampai ada kata menyerah, mau segimana gagal pun harus tetap berusaha, dan jangan menunda apa yang bisa kita lakukan sekarang, seperti pada saat coas dengan padatnya aktivitas kita harus bisa memilih waktu untuk belajar, bermain atau berorganisasi terkadang ada yang harus kita korbankan untuk bisa meraih tujuan," ungkapnya.
Baca juga: Belasan dokter baru FK Unsoed ikuti Sumpah Dokter Periode LXI
Rasa terima kasih juga dia sampaikan kepada pemerintah dan Unsoed pada khususnya yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk bisa menempuh Pendidikan Dokter melalui jalur Bidikmisi. Pencairan dana kuliah yang tepat waktu sangat membantu meringankan bebannya selama kuliah.
Dia mengharapkan agar kuota peserta Bidikmisi dapat terus bertambah, sehingga lebih banyak pula mahasiswa yang terkendala biaya seperti dirinya bisa tetap kuliah.
Dalam Sumpah Dokter yang berlangsung di Fakultas Kedokteran Unsoed, Selasa (15/8), Wakil Rektor Unsoed Bidang Akademik Dr. Ir. Noor Farid, M.S. menyampaikan dukungannya terhadap program Bidikmisi secara khusus.
"Bahwa Unsoed sangat terbuka untuk menyambut kehadiran saudara, apa pun latar belakang ekonomi yang saudara miliki. Khususnya melalui Program Bidikmisi kami sampaikan harapan kepada setiap guru dan pengajar di negeri ini, untuk terus membimbing dan memompa semangat juang anak didik untuk dapat belajar di Unsoed tanpa mengkhawatirkan masalah biaya," katanya/
Koordinator Bidang Akademik Unsoed Eko Sumanto, S.Pt., M.Si. mengatakan Unsoed pada tahun 2023 mendapatkan kuota untuk program Bidikmisi sebanyak 392 orang.
Ia mengharapkan agar pada tahun mendatang diberikan lebih banyak kuota untuk membantu calon mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.
Baca juga: Akademisi: Wacana pembentukan angkatan siber perlu kajian menyeluruh
Baca juga: Unsoed Purwokerto bersama Pabrik Gula Sragi dan Perhutani panen perdana tebu