Kudus (ANTARA) -
Ketua Umum Pimpinan Pusat Special Olympics Indonesia (SOIna) Warsito Ellwein berharap di setiap daerah terdapat klub SOIna sehingga penjaringan bibit baru di berbagai cabang olahraga semakin mudah.
"Apalagi, prestasi SOIna Indonesia saat ini juga membanggakan sehingga anak bertalenta khusus yang selama ini tidak mau tampil di masyarakat karena kurang percaya diri akan termotivasi untuk berani tampil," ujarnya di Kudus, Selasa.
Untuk saat ini, kata dia, jumlah klub SOIna di Tanah Air ada sekitar 100-an klub dari sebelumnya hanya 27-an klub.
"Kami dorong daerah yang belum terbentuk klub SOIna untuk segera membentuknya," ujarnya.
Aktivitas kegiatan yang dilakukan di masing-masing klub, antara lain adalah meningkatkan dukungan keluarga (family support) bagi atlet, mengaktifkan para pemuda untuk terlibat, serta program pelatihan kepemimpinan (leadership program) bagi para atlet.
Sementara untuk ajang uji talenta, di tingkat daerah diadakan pekan special olympics daerah (PSODa), sedangkan tingkat nasional ada pekan special olympics (PSONas).
Ia berharap, ketika di setiap daerah terdapat klub SOIna, maka atlet SOIna yang sebelumnya berkembang di sekolah, ketika lulus masih bisa mengembangkan kemampuan di bawah naungan klub.
Menurut dia, jika dilakukan pembinaan dengan baik dan berkesinambungan, para atlet spesial tersebut memiliki potensi yang sama dengan para atlet lain dalam mengharumkan negara di kancah internasional, seperti di ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Berlin pada 17 hingga 25 Juni 2023.
Tim Special Olympics Indonesia yang diterjunkan di ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Berlin, Jerman 2023 ada 25 atlet untuk berlaga di tujuh cabang olahraga.
Ketujuh cabang olahraga tersebut, yakni bulutangkis, tenis meja, renang, atletik, senam ritmik, senam artistik dan bowling. Mereka ditargetkan bisa meraih sembilan medali emas.