Magelang (ANTARA) - Bank Jateng mengucurkan dana corporate social responsibility (CSR) senilai Rp489.240.000 kepada Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Magelang untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan UMKM.
Pimpinan Bank Jateng Cabang Mungkid Dwi Andi Setiawan di Magelang, Jumat, menyampaikan sesuai dengan hasil RUPS luar biasa di bulan Oktober 2021, Bank Jateng akan memberikan bantuan kepada UMKM di wilayah Jawa Tengah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mendukung pemulihan ekonomi daerah usai COVID-19.
Bantuan CSR yang diserahkan Bank Jateng kepada Dekranasda Kabupaten Magelang senilai Rp489.180.000, kemudian Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang senilai Rp60.000.000
.
Ia berharap dengan adanya bantuan CSR ini dapat mendukung pemulihan ekonomi daerah khususnya di Kabupaten Magelang. Hal ini merupakan wujud rasa sosial Bank Jateng kepada masyarakat maupun lingkungan.
"Harapannya CSR ini nanti bisa bermanfaat untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan oleh PKK dan Dekranasda Kabupaten Magelang," katanya saat menyerahkan bantuan CSR dari Bank Jateng kepada Ketua Dekranasda dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Bantuan CSR kepada PKK Kabupaten Magelang ini akan diberikan kepada sebanyak 60 UMKM, kemudian bantuan CSR kepada Dekranasda Kabupaten Magelang akan digunakan untuk pelatihan pembuatan sandal upanat (untuk naik ke Candi Borobudur) dan modal usaha bagi UMKM kader PKK Kabupaten Magelang.
"Besar harapan kami bantuan ini bisa membantu dan menumbuhkembangkan UMKM di wilayah Kabupaten Magelang, sehingga nanti memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Magelang Christanti Handayani Zaenal Arifin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bank Jateng yang sudah menerima apa yang menjadi usulan TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Magelang untuk bisa mengakses dana CSR yang ada di Bank Jateng.
Christanti menjelaskan memang dana CSR ini akan digunakan untuk pelatihan dan modal usaha bagi UMKM.
"Kami berharap melalui bantuan ini, nantinya bisa muncul pengusaha baru dengan skala prioritas, terutama para ibu yang butuh untuk peningkatan perekonomian bagi keluarganya sekaligus upaya untuk pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19," katanya.
Ia menyebutkan ada beberapa kecamatan yang menjadi sasaran pelatihan pembuatan sandal upanat yang akan dikirim dan digunakan oleh para pengunjung di Candi Borobudur.
Menurut dia, pihaknya menangkap peluang itu dan telah berusaha berkomunikasi dengan pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur agar peluang ini bisa ditangkap oleh Dekranasda Kabupaten Magelang.
Ada lima kecamatan yang menjadi sasaran, yaitu Kecamatan Borobudur, Mungkid, Muntilan, Salaman dan Tempuran.
"Dengan adanya Borobudur, tidak hanya memberikan keuntungan di sekitar Borobudur saja, tetapi kami berharap kecamatan lain di seputar Borobudur ini bisa meningkatkan untuk ekonomia, atau memiliki manfaat dan multiplayer efek dari keberadaan Borobudur sendiri," katanya.