Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berkomitmen menciptakan suasana wilayah tetap aman dan kondusif, agar investasi terus tumbuh dan menjadi penggerak ekonomi di daerah.
"Sepanjang suasana wilayah tetap kondusif, tentunya iklim investasi juga akan tumbuh berkembang karena yang diinginkan pelaku usaha tentunya suasana wilayah tetap aman," kata Bupati Kudus Hartopo ketika dimintai tanggapannya menghadapi ancaman resesi ekonomi di Kudus, Kamis.
Pemerintah Pusat sendiri, kata dia, juga sudah melakukan antisipasi menghadapi ancaman resesi ekonomi. Sedangkan saat ini tingkat suku bunga bank juga masih stabil.
Pemkab Kudus juga berupaya menjaga tingkat inflasi tetap terkendali, salah satunya dengan menyalurkan program bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dengan harapan daya beli masyarakat miskin tetap terjaga. Kemudian ada program pasar murah untuk komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah dan sayur mayur serta menggelar pasar rakyat untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Direktur Human Resource General Affair PT Pura Group Agung Subani mengungkapkan industri memang menginginkan situasi wilayah tetap aman dan kondusif, karena para pelanggannya baik dari pasar lokal dan pemerintah maupun pasar ekspor menitikberatkan adanya jaminan iklim investasi yang kondusif.
"Situasi wilayah yang kondusif merupakan hal mutlak karena mereka ingin memastikan bahwa produk-produk yang dipesan ke kami terdistribusi dengan baik tanpa adanya ancaman keterlambatan dan sebagainya," ujarnya.
Terkait dengan antisipasi resesi, kata dia, pihaknya tetap memiliki rasa optimisme tinggi bahwa PT Pura akan tetap berkembang karena pengalaman pandemi COVID-19 justru tumbuh dan berkembang karena ada tiga perusahaan divisi baru kala itu.
Sementara untuk melangkah ke tahapan produktivitas yang lebih baik, kata dia, iklim yang kondusif sebagai persyaratan utama. Sehingga prediksi para pakar ekonomi berpotensi terjadi resesi global, pihaknya tetap optimistis cita-cita perusahaan tercapai.
"Hal itu, diperkuat dengan kondisi pasar sekarang yang sedang kami bina dan kelola dengan baik," ujarnya.
Kebijakan pemerintah yang pro dengan produk dalam negeri dalam hal pengadaan barang yang ada di Indonesia semuanya diprioritaskan untuk produk-produk dalam negeri juga sangat membantu dan dirasakan dunia industri.
Imbas dari kebijakan tersebut, tentunya tidak hanya dirasakan perusahaan besar, melainkan akan berdampak pula pada pelaku usaha kecil karena perusahaan besar juga menggandeng pelaku UMKM yang ada di wilayah setempat.
Kalaupun terjadi resesi global, PT Pura juga menyiapkan langkah efisiensi proses, bahan baku, dan metode-metode yang lain dengan tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan pengurangan karyawan tidak masuk dalam agenda perusahaan.