Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak mahasiswa untuk berani menggelar aksi menyikapi penyesuaian harga BBM bersubsidi dengan mengawasi penyaluran bantuan sosial yang merupakan kompensasi bagi masyarakat yang terdampak.
"Siapa yang berani turun untuk mengawasi penyaluran BLT," kata gubernur saat membuka FGD "Dinamika dan Strategi Menghadapi Dampak Pengalihan Subsidi BBM" di Semarang, Selasa.
Ia mempersilakan masyarakat menyampaikan kritik maupun masukan terhadap penyesuaian harga BBM.
Namun, lanjut dia, fasilitas yang diberikan berupa demonstrasi untuk mengecek pembagian BLT.
Menurut dia, sudah ditemukan dugaan penyimpangan dalam penyaluran BLT, salah satunya di wilayah Blora.
"Mahasiswa bisa mendampingi saat penyaluran, bentuknya demo juga," katanya.
Ia menuturkan penyesuaian harga BBM bersubsidi akan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan.
Ia mencontohkan perkiraan penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kenaikan angka kemiskinan dan pengangguran, hingga penurunan konsumsi rumah tangga.
Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung.
"Intervensi subsidi, tidak terlalu tinggi, tetapi secara psikologis membantu," katanya.
Sementara Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Ahmad Luthfi menambahkan FGD yang membahas tentang dampak pengurangan subsidi BBM ini sudah digelar sebanyak 18 kali.
Lewat FGD ini, kata dia, diharapkan akan diperoleh solusi yang menyeluruh tentang kebijakan tersebut.
"Kepolisian akan selalu mengawal dan mengamankan kebijakan pemerintah agar pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat selalu terjaga," katanya.