Semarang (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo memastikan situasi masyarakat provinsi ini secara umum dalam kondisi aman dan tertib.
"Gangguan keamanan dan ketertiban, khususnya konflik sosial selama 2024 tercatat mencapai 27 kasus. Turun 8,5 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo saat rapat koordinasi lintas sektor penguatan sinergi penanggulangan konflik di Semarang, Senin.
Sementara di 2025, lanjut dia, konflik sosial yang terjadi masih seputar gesekan antarormas, perguruan pencak silat, hingga pendukung sepak bola.
Berbagai konflik yang terjadi, kata dia, perlu dimitigasi yang merupakan kunci utama persatuan dan kesatuan untuk memajukan bangsa.
Ia menegaskan potensi konflik harus dimitigasi sejak dini. Ia menyebut upaya menjaga stabilitas keamanan menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
"Kedamaian bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi hasil dari perjuangan dan kerja sama semua pihak," katanya.
Sementara Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat mendukung Polda Jateng dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut dia.Kodam IV/Diponegoro beserta dan jajarannya siap membantu kepolisian dalam penegakan hukum dan menjaga situasi kondusif wilayah dari potensi konflik horizontal.
Ia menambahkan meskipun Jawa Tengah dikenal sebagai provinsi yang toleran dan harmonis, dinamika sosial yang terus berkembang tetap berpotensi memunculkan gesekan.
"Tiga pilar antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah harus menjadi garda terdepan dalam mencegah konflik dan menjaga ketertiban masyarakat," katanya.

Kapolda : Konflik sosial di Jateng dipicu gesekan antarormas

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo saat rapat koordinasi lintas sektor pengiatan sinergi penanggulangan konflik di Semarang, Senin (28/7/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Jateng)
