Semarang (ANTARA) -
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) segera mengumumkan nama calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
"KIB akan lanjutkan pertemuan di Surabaya besok (14/8), kami akan merumuskan gagasan arah Indonesia mau dibawa kemana, kami mau bawa Indonesia ini kemana dulu baru capresnya yang cocok siapa," katanya usai menghadiri Rapat Kerja Wilayah II PAN Jawa Tengah di Semarang, Sabtu.
Zulhas belum bisa menjawab saat ditanya apakah nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masuk dalam rekomendasi usulan capres yang diusung KIB.
"Belum mau bicara soal capres, ngomongin Indonesia 25 tahun yang akan datang mau dibawa kemana dulu," ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa hal penting yang harus dirumuskan oleh KIB sebelum memutuskan siapa capres yang akan diusung pada Pemilu 2024.
"
Sekarang ini kami lihat geopolitik sedang berubah, kompetisi Amerika-Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang membuat harga energi melambung tinggi. Harga pangan mahal, nanti setelah itu baru kami bacakan," katanya.
Sekarang ini kami lihat geopolitik sedang berubah, kompetisi Amerika-Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang membuat harga energi melambung tinggi. Harga pangan mahal, nanti setelah itu baru kami bacakan," katanya.
Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu usai pertemuan ketua umum ketiga partai itu, yaitu Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa, dan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Kamis (12/5).
Bersatu yang menjadi nama koalisi itu, merupakan gabungan dari nama logo masing-masing partai, yaitu Beringin (Golkar), Surya atau matahari (PAN), dan Baitullah atau ka'bah (PPP). Koalisi itu secara resmi dibentuk untuk menghadapi Pemilu Serentak 2024.***2***