Tim FMIPA Unsoed berhasil naikkan air sungai ke kolam dengan kincir
...prinsip kerja pompa ini sangat sederhana dengan mengganti peran mesin dengan kincir air yang didorong aliran sungai.
Semarang (ANTARA) - Tim Dosen dari Jurusan Fisika FMIPA Unsoed berhasil menjawab keluhan Kelompok Pembudidaya Ikan Tirta Lestari Plana atau kelompok usaha kecil yang bergerak di bidang peternakan ikan air tawar dengan memberikan solusi dalam usaha mereka.
Ketua kelompok usaha Sutarmo menjelaskan kelompok yang berdiri sekitar dua tahun sejak pandemi COVID-19 dan resmi terdaftar pada Akta Notaris pada 4 Agustus 2020, memiliki ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) untuk menaikkan air sungai ke kolam ikan tawar yang berada sekitar 5 meter lebih tinggi dari aliran.
Mengetahui permasalahan tersebut, tim dosen dari jurusan Fisika FMIPA Unsoed yang melaksanakan pengabdian di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah yang berada di sekitar 25 km ke arah Tenggara dari Kampus Unsoed merasa terpanggil.
Baca juga: UNSOED kukuhkan tiga profesor baru
Tim diketuai oleh Jamrud Aminuddin, Ph.D bersama anggota tim pengabdi Dr. Eng Mukhtar Effendi (KAPUS Energi Baru dan Terbarukan, LPPM UNSOED), Drs. Sunardi, M.Si. (Dekan FMIPA UNSOED), dan Dosen lainnya yang tergabung dalam tim, yaitu Sugito, M.Si, Aris Haryadi, M.Si., dan Wihantoro, M.Sc.
"Berhubung posisi kolam ikan sangat jauh dari aliran listrik maka satu-satunya solusi pengadaan air adalah menggunakan pompa air bertenaga mesin. Solusi ini sangat dikeluhkan kelompok tersebut karena harus mengeluarkan biaya operasional untuk bahan bakar mesin. Akibatnya keuntungan kelompok tersebut belum maksimal," jelasnya.
Baca juga: UNSOED kolaborasi teliti Biofilm
Berdasar kondisi tersebut, tim mengaplikasikan teknologi sederhana, pompa air dengan kincir sebagai tenaga penggerak sebagai pengembangan hasil penelitian dan pengabdian yang telah dilaksanakan di Jurusan Fisika FMIPA Unsoed beberapa tahun terakhir.
"Dalam kegiatan ini direalisasikan dan disosialisasikan rancang bangun pompa air dalam skala kecil sebagai percontohan bagi kelompok tersebut untuk dikembangkan dalam skala besar," jelas Jamrud Aminuddin, Ph.D.
Baca juga: Unsoed Purwokerto jalin kerja sama dengan Unital Timor Leste
Menurutnya komponen utama pompa ini adalah pelampung, kincir, roda penggerak, piringan, dan sistem hidram. Prinsip kerja pompa ini dikembangkan berdasarkan prinsip kerja pompa hidram dengan piston yang digerakkan kincir setelah mendapatkan dorongan aliran sungai.
"Jadi prinsip kerja pompa ini sangat sederhana dengan mengganti peran mesin dengan kincir air yang didorong aliran sungai," kata Jamrud Aminuddin, Ph.D.
Meskipun debit air yang dihasilkan pompa lebih rendah dari pompa mesin, tetapi alat ini akan bekerja secara kontinu tanpa menggunakan biaya tambahan khsususnya bahan bakar mesin yang sangat dikeluhkan kelompok usaha Pembudidaya Ikan Tirta Lestari Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.
Ketua kelompok usaha Sutarmo menjelaskan kelompok yang berdiri sekitar dua tahun sejak pandemi COVID-19 dan resmi terdaftar pada Akta Notaris pada 4 Agustus 2020, memiliki ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) untuk menaikkan air sungai ke kolam ikan tawar yang berada sekitar 5 meter lebih tinggi dari aliran.
Mengetahui permasalahan tersebut, tim dosen dari jurusan Fisika FMIPA Unsoed yang melaksanakan pengabdian di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah yang berada di sekitar 25 km ke arah Tenggara dari Kampus Unsoed merasa terpanggil.
Baca juga: UNSOED kukuhkan tiga profesor baru
Tim diketuai oleh Jamrud Aminuddin, Ph.D bersama anggota tim pengabdi Dr. Eng Mukhtar Effendi (KAPUS Energi Baru dan Terbarukan, LPPM UNSOED), Drs. Sunardi, M.Si. (Dekan FMIPA UNSOED), dan Dosen lainnya yang tergabung dalam tim, yaitu Sugito, M.Si, Aris Haryadi, M.Si., dan Wihantoro, M.Sc.
"Berhubung posisi kolam ikan sangat jauh dari aliran listrik maka satu-satunya solusi pengadaan air adalah menggunakan pompa air bertenaga mesin. Solusi ini sangat dikeluhkan kelompok tersebut karena harus mengeluarkan biaya operasional untuk bahan bakar mesin. Akibatnya keuntungan kelompok tersebut belum maksimal," jelasnya.
Baca juga: UNSOED kolaborasi teliti Biofilm
Berdasar kondisi tersebut, tim mengaplikasikan teknologi sederhana, pompa air dengan kincir sebagai tenaga penggerak sebagai pengembangan hasil penelitian dan pengabdian yang telah dilaksanakan di Jurusan Fisika FMIPA Unsoed beberapa tahun terakhir.
"Dalam kegiatan ini direalisasikan dan disosialisasikan rancang bangun pompa air dalam skala kecil sebagai percontohan bagi kelompok tersebut untuk dikembangkan dalam skala besar," jelas Jamrud Aminuddin, Ph.D.
Baca juga: Unsoed Purwokerto jalin kerja sama dengan Unital Timor Leste
Menurutnya komponen utama pompa ini adalah pelampung, kincir, roda penggerak, piringan, dan sistem hidram. Prinsip kerja pompa ini dikembangkan berdasarkan prinsip kerja pompa hidram dengan piston yang digerakkan kincir setelah mendapatkan dorongan aliran sungai.
"Jadi prinsip kerja pompa ini sangat sederhana dengan mengganti peran mesin dengan kincir air yang didorong aliran sungai," kata Jamrud Aminuddin, Ph.D.
Meskipun debit air yang dihasilkan pompa lebih rendah dari pompa mesin, tetapi alat ini akan bekerja secara kontinu tanpa menggunakan biaya tambahan khsususnya bahan bakar mesin yang sangat dikeluhkan kelompok usaha Pembudidaya Ikan Tirta Lestari Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.