Lendir bekicot bawa Yusup Subagio jadi Guru Besar UNS
Solo (ANTARA) - Dosen Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Yusup Subagio Sutanto meneliti manfaat lendir bekicot untuk pengobatan Tuberkulosis (TB).
"Lendir atau seromukoid bekicot mengandung bahan kimia antara lain achatin isolat, heparan sulfat, dan calsium. Kandungan achatin isolat bermanfaat sebagai antibakteri dan antinyeri, sedangkan calsium berperan dalam hemostasis," katanya di Solo, Senin.
Ia mengatakan lendir bekicot juga mengandung senyawa bioaktif seperti glycans, peptida, glikopeptida, dan chondroitin sulfat. Selanjutnya, chondroitin sulfat dapat berfungsi sebagai immunomodulasi dan immunosupresan.
"Senyawa bioaktif sebagai derivat obat dapat digunakan di bidang medis sebagai penghalus kulit, pengobatan infeksi pernafasan, luka bakar," katanya.
Selain itu, ia juga meneliti kulit durian dan kitosan yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan kuman, bahkan memiliki kemampuan untuk membunuh kuman penyebab TB.
"Kami meneliti ketiganya karena saling melengkapi, punya peran yang macam-macam, karena mengobati TBC ini tidak sederhana, bahkan pengobatan bisa sampai enam bulan," katanya.
Ia berharap hasil penelitiannya tersebut ke depan dapat diakui secara nasional dan diujicobakan di perusahaan farmasi.
"Harapannya bisa menolong dunia kedokteran, khususnya tuberkulosis. Bukan menggantikan (obat yang sudah ada), tetapi sifatnya membantu. Selama ini pengobatan tidak bisa sepenuhnya. Kalau ada beberapa penelitian yang bisa dijadikan sebagai alternatif pengobatan maka akan sangat luar biasa," katanya.
Sementara itu, topik penelitian tersebut akan diangkat menjadi tema pidato pengukuhannya sebagai Guru besar ke-46 FK dan ke-249 UNS. Selain Yusup, dua calon guru besar lain yang juga akan dikukuhkan pada Selasa (19/7), yakni Sri Subanti menjadi Guru Besar ke-23 FMIPA dan ke-248 UNS serta Zainal Arifin sebagai Guru Besar ke-20 FT dan ke-250 UNS.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dosen Kedokteran UNS teliti manfaat lendir bekicot untuk pengobatan TB
"Lendir atau seromukoid bekicot mengandung bahan kimia antara lain achatin isolat, heparan sulfat, dan calsium. Kandungan achatin isolat bermanfaat sebagai antibakteri dan antinyeri, sedangkan calsium berperan dalam hemostasis," katanya di Solo, Senin.
Ia mengatakan lendir bekicot juga mengandung senyawa bioaktif seperti glycans, peptida, glikopeptida, dan chondroitin sulfat. Selanjutnya, chondroitin sulfat dapat berfungsi sebagai immunomodulasi dan immunosupresan.
"Senyawa bioaktif sebagai derivat obat dapat digunakan di bidang medis sebagai penghalus kulit, pengobatan infeksi pernafasan, luka bakar," katanya.
Selain itu, ia juga meneliti kulit durian dan kitosan yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan kuman, bahkan memiliki kemampuan untuk membunuh kuman penyebab TB.
"Kami meneliti ketiganya karena saling melengkapi, punya peran yang macam-macam, karena mengobati TBC ini tidak sederhana, bahkan pengobatan bisa sampai enam bulan," katanya.
Ia berharap hasil penelitiannya tersebut ke depan dapat diakui secara nasional dan diujicobakan di perusahaan farmasi.
"Harapannya bisa menolong dunia kedokteran, khususnya tuberkulosis. Bukan menggantikan (obat yang sudah ada), tetapi sifatnya membantu. Selama ini pengobatan tidak bisa sepenuhnya. Kalau ada beberapa penelitian yang bisa dijadikan sebagai alternatif pengobatan maka akan sangat luar biasa," katanya.
Sementara itu, topik penelitian tersebut akan diangkat menjadi tema pidato pengukuhannya sebagai Guru besar ke-46 FK dan ke-249 UNS. Selain Yusup, dua calon guru besar lain yang juga akan dikukuhkan pada Selasa (19/7), yakni Sri Subanti menjadi Guru Besar ke-23 FMIPA dan ke-248 UNS serta Zainal Arifin sebagai Guru Besar ke-20 FT dan ke-250 UNS.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dosen Kedokteran UNS teliti manfaat lendir bekicot untuk pengobatan TB