Pemkot Pekalongan gandeng Belanda tangani rob
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyepakati kerja sama Program Blue Deal yang dicanangkan oleh Pemerintah Belanda untuk mendukung kota-kota di dunia dalam menangani banjir dan rob.
"Kami bersyukur adanya penandatanganan kerja sama Blue Deal bersama tim Dutch Water Authority (DWA) Belanda sebab permasalahan di Kota Pekalongan ini sangat banyak dan kompleks," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat.
Tim Dutch Water Authority Balanda atau Dewan Air Belanda dinilai memiliki pengalaman ratusan tahun dalam menangani persoalan air pasang sehingga Pemkot Pekalongan memerlukan dukungan dan masukan teknis berkaitan dengan infrastruktur penanganan banjir dan rob.
Menurut dia, Belanda adalah salah satu negara yang dinilai sudah mampu mengatasi banjir dan rob yang tentunya dengan situasi dan kondisi berbeda di Pekalongan.
"Oleh karena, kami berharap pengalaman dan ilmu yang dimiliki tim Dutch Water Authority (DWA) Belanda dalam mengatasi banjir dan rob bisa ditularkan dengan baik dan membawa manfaat untuk Kota Pekalongan," katanya.
Perwakilan Dutch Water Authority Balanda Peter Hollanges mengatakan bahwa tujuan kedatangan tim ke Kota Pekalongan adalah membangun kerja sama dalam jangka waktu cukup lama dalam persoalan pengelolaan air dengan Pemkot/Kabupaten Pekalongan.
"Kami ingin berbagi ilmu dan membantu pemerintah daerah setempat dalam pengelolaan air yang berkelanjutan," kata Peter Hollanges.
Ia mengatakan dengan berbagi pengalaman teknis, sikap, kompetensi atau kemampuan yang dimiliki Dutch Water Authority dapat mengubah cara pikir masyarakat Indonesia, khususnya di Pekalongan untuk menyelesaikan isu atau permasalahan dengan pendekatan seluruh komponen masyarakat.
Adapun kerja sama Blue Deal ini, kata dia, akan berlangsung mulai 3 Juni 2022 hingga sampai 2023 secara kontinyu.
"Kami berharap semua komponen masyarakat bisa terlibat agar bisa berjalan dengan baik. Pemerintah Kota dan Kabupaten Pekalongan berkeinginan menyelidiki isu dalam pengelolaan air baik dari sisi pembangunan dan perawatan tanggul, serta penanganan isu banjir dan robnya," katanya.
"Kami bersyukur adanya penandatanganan kerja sama Blue Deal bersama tim Dutch Water Authority (DWA) Belanda sebab permasalahan di Kota Pekalongan ini sangat banyak dan kompleks," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat.
Tim Dutch Water Authority Balanda atau Dewan Air Belanda dinilai memiliki pengalaman ratusan tahun dalam menangani persoalan air pasang sehingga Pemkot Pekalongan memerlukan dukungan dan masukan teknis berkaitan dengan infrastruktur penanganan banjir dan rob.
Menurut dia, Belanda adalah salah satu negara yang dinilai sudah mampu mengatasi banjir dan rob yang tentunya dengan situasi dan kondisi berbeda di Pekalongan.
"Oleh karena, kami berharap pengalaman dan ilmu yang dimiliki tim Dutch Water Authority (DWA) Belanda dalam mengatasi banjir dan rob bisa ditularkan dengan baik dan membawa manfaat untuk Kota Pekalongan," katanya.
Perwakilan Dutch Water Authority Balanda Peter Hollanges mengatakan bahwa tujuan kedatangan tim ke Kota Pekalongan adalah membangun kerja sama dalam jangka waktu cukup lama dalam persoalan pengelolaan air dengan Pemkot/Kabupaten Pekalongan.
"Kami ingin berbagi ilmu dan membantu pemerintah daerah setempat dalam pengelolaan air yang berkelanjutan," kata Peter Hollanges.
Ia mengatakan dengan berbagi pengalaman teknis, sikap, kompetensi atau kemampuan yang dimiliki Dutch Water Authority dapat mengubah cara pikir masyarakat Indonesia, khususnya di Pekalongan untuk menyelesaikan isu atau permasalahan dengan pendekatan seluruh komponen masyarakat.
Adapun kerja sama Blue Deal ini, kata dia, akan berlangsung mulai 3 Juni 2022 hingga sampai 2023 secara kontinyu.
"Kami berharap semua komponen masyarakat bisa terlibat agar bisa berjalan dengan baik. Pemerintah Kota dan Kabupaten Pekalongan berkeinginan menyelidiki isu dalam pengelolaan air baik dari sisi pembangunan dan perawatan tanggul, serta penanganan isu banjir dan robnya," katanya.