Jakarta (ANTARA) - Petenis remaja Spanyol Carlos Alcaraz melanjutkan permainan sensasionalnya dengan mengalahkan juara bertahan Hubert Hurkacz 7-6(5) 7-6(2) dan menyiapkan final Miami Open melawan Casper Ruud, yang mengakhiri mimpi indah Francisco Cerundolo dengan 6-4 6-1, Jumat (Sabtu WIB).
Alcaraz menggemparkan para penggemar di Hard Rock Stadium dengan permainannya yang penuh semangat dan tidak kenal takut membuat petenis berusia 18 tahun itu akan berusaha menjadi juara termuda turnamen tersebut melawan petenis nomor delapan dunia Ruud.
"Saya akan mencoba bermain seperti babak pertama untuk menutupi ketegangan," kata Alcaraz, yang mengalahkan Ruud dua set langsung dalam satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya di Marbella, Spanyol, tahun lalu.
"Saya pikir saya akan menikmatinya dan itu akan menjadi final yang hebat," ujarnya menambahkan dikutip dari Reuters.
Pada set pertama, Alcaraz menghapus break point saat tertinggal 3-4 dengan salah satu drop shot khasnya dan kemudian melepaskan pukulan backhand yang indah untuk mengirim set pertama ke tiebreak.
Dalam tiebreak, Alcaraz bangkit dari 3-5 dan memenangi set ketika pukulan voli Hurkacz membentur net, yang membuat petenis Polandia itu melempar raketnya ke lapangan dengan frustrasi.
Alcaraz menyelamatkan dua break point pada kedudukan 5-5 di set kedua dengan bantuan dari serangkaian kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Hurkacz, dan memberikan pukulan drop shot yang dieksekusi dengan sempurna oleh Alcaraz untuk mengatur match point.
Dia memastikan kemenangan ketika pukulan voli Hurkacz kembali masuk ke net menggemparkan penonton pada malam yang panas dan lembab di bawah lampu sorot di Florida.
Alcaraz akan menghadapi Ruud di final setelah petenis Norwegia itu mengalahkan Cerundolo di semifinal pada siang hari.
Ruud mengonversi break point di penghujung waktu untuk merebut set pembuka setelah kegugupan melanda petenis peringkat 103 dunia Cerundolo, yang tampil dalam undian utama turnamen Masters 1000 pertamanya.
Ruud, yang sama seperti petenis Argentina itu berusia 23 tahun, menangkis empat break point di awal set kedua dan mematahkan servis Cerundolo dengan drop shot untuk memimpin 3-1 yang tidak akan dia lepaskan.
Ruud memukul ace keenamnya pada match point untuk mencapai final pertamanya di acara Masters 1000.
"Itu adalah pertandingan yang cukup sulit meskipun skor menunjukkan dua set langsung," kata Ruud, yang dikenal sebagai spesialis lapangan tanah liat sebelum unggul di lapangan keras tahun ini.
"Itu adalah pertandingan fisik. Kondisi di sini sangat, sangat lembab hari ini. Saya beruntung bisa melewatinya dan tidak perlu memainkan set ketiga."
Meski kalah, turnamen tersebut merupakan terobosan bagi Cerundolo, yang diproyeksikan naik ke peringkat 51 dunia saat peringkat baru dirilis pekan depan.