”Hanya 15 pemain di daftar dan kondisi tim sangat sulit. Syukurlah kami tidak sampai kehilangan poin,” kata dia dalam konferensi pers usai pertandingan yang diikuti secara virtual dari Surabaya, Rabu malam.
PSIS menahan imbang tanpa gol Persebaya Surabaya dalam pertandingan Liga 1 pekan ke-22 di Stadion Gelora Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Bajol Ijo kehilangan 12 pemain akibat terpapar COVID-19 hasil tes usap PCR yang digelar sehari menjelang pertandingan. Sebaliknya PSIS kehilangan tiga pemain yang harus menjalani isolasi mandiri akibat positif COVID-19.
Menurut Aji, kendati timnya tampil tidak ideal, kerja keras dan perjuangan pemain di lapangan sangat layak diapresiasi, apalagi tak ada pergantian pemain selama 90 menit.
Bahkan, kata dia, Alie Sesay dan kawan-kawan seharusnya bisa mencuri tiga poin jika tiga peluang emas Persebaya dimanfaatkan dengan baik.
“Pertama peluang terbuka Taisei Marukawa yang dia kaget mendapat bola tepat di depan mulut gawang. Lalu sundulan Rizky Ridho masih menyamping dan tendangan jarak jauh Marselino Ferdinan yang terbentur mistar gawang,” kata dia.
Pemain Persebaya Samsul Arif juga bersyukur membawa pulang satu poin.
“Kami mendominasi pertandingan, tapi gagal untuk mencetak gol. Inilah sepak bola dan kami bersyukur masih ada satu poin tambahan demi menjaga asa di papan atas klasemen sekaligus berada di jalur juara,” kata dia.
Pemain asal Bojonegoro tersebut juga mengaku fokusnya berkurang, baik sebelum maupun saat bermain di lapangan, mengingat keterbatasan jumlah pemain.
“Biasanya sehari sebelum pertandingan kami berkumpul untuk rapat menatap pertandingan. Khusus lawan PSIS ini baru sore tadi digelar, soalnya banyak yang positif COVID-19,” kata dia.
Dengan hasil imbang itu, Persebaya masuk peringkat tiga besar klasemen dengan 43 poin, sementara PSIS pada posisi ketujuh dengan 32 poin.
Pada puncak klasemen Arema FC masih memimpin dengan 47 poin atau satu poin di atas Bhayangkara FC pada posisi kedua.