Purwokerto (ANTARA) - Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air dari Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D mengemukakan bahwa pemerintah sebaiknya tetap menjadikan mitigasi banjir sebagai program prioritas pada tahun 2022.
Di Purwokerto, Banyumas, Jumat, ia mengatakan bahwa selama tahun 2021 angka kejadian bencana alam seperti banjir masih tergolong tinggi di wilayah Indonesia.
Menurut dia, sebagian besar dari 3.078 kejadian bencana yang menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana terjadi sepanjang tahun 2021 dipicu oleh hujan.
Baca juga: Pemetaan potensi bencana perlu terus diperkuat pada 2022
"Dari jumlah tersebut, 89 persen disebabkan oleh fluktuasi hujan, baik berupa banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan kekeringan. Banjir masih mendominasi jumlah kejadian bencana di Indonesia, sebanyak 42 persen dari keseluruhan bencana yang tercatat," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, program-program penguatan kapasitas mitigasi banjir mesti dijadikan sebagai prioritas pada 2022.
Dia juga mengemukakan pentingnya peningkatan upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
"Menghentikan perubahan iklim bisa dikatakan merupakan hal yang mustahil, sehingga satu-satunya kesempatan untuk mengurangi banjir dan dampaknya adalah melalui pengelolaan lahan yang baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa konservasi lahan dan rehabilitasi lahan kritis wajib dilakukan di daerah hulu ungai untuk mencegah banjir.
"Sementara di daerah hilir, yang pada umumnya berupa wilayah permukiman, maka pembangunan infrastruktur mitigasi banjir seperti sumur resapan dan biopori harus dikerjakan," katanya.
Di samping itu, dia menekankan pentingnya pembuatan peta daerah rawan banjir dalam upaya memperkuat kapasitas mitigasi.
"Peta rawan banjir ini bisa mendukung upaya penyebarluasan informasi agar lebih tepat sasaran," katanya.
"Dengan adanya peta rawan banjir, maka layanan lokasi yang ada di perangkat gawai masyarakat dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan terfokus saat ada masyarakat yang memasuki daerah rawan banjir," ia menambahkan.
Baca juga: Mitigasi bencana geologi perlu terus digencarkan
Baca juga: Kurangi risiko, Pemkot Pekalongan perkuat program mitigasi bencana
Berita Terkait
Paslon terpilih sebaiknya mulai mitigasi dampak perang Iran vs Israel
Selasa, 23 April 2024 17:53 Wib
Polres Pekalongan - Asosiasi Pilot Drone mitigasi penerbangan balon
Jumat, 5 April 2024 22:31 Wib
KKN UNS terapkan metode Iza! Kaeru Caravan untuk edukasi mitigasi bencana
Rabu, 27 Maret 2024 19:40 Wib
Pemkot Pekalongan latih pedagang pasar mitigasi bencana
Selasa, 19 Maret 2024 20:19 Wib
Kilang Cilacap hijaukan Pantai Teluk Penyu untuk mitigasi perubahan iklim
Minggu, 25 Februari 2024 15:47 Wib
Bawaslu Pekalongan mitigasi permasalahan penghitungan surat suara
Kamis, 15 Februari 2024 20:17 Wib
Bawaslu Batang lakukan mitigasi lokasi untuk keamanan logistik pemilu
Kamis, 1 Februari 2024 16:33 Wib
KPU Kabupaten Purbalingga mitigasi TPS daerah rawan bencana
Selasa, 30 Januari 2024 11:58 Wib