Kot Pekalongan bentuk kelurahan tangguh bencana
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah membentuk kelurahan tangguh bencana sebagai upaya mengurangi dampak risiko dan menguatkan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pembentukan kelurahan tangguh bencana ini dimulai dari Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara.
"Kami rancang dan memetakan potensi bencana di Kelurahan Bandengan, sehingga masyarakat lebih siaga dan mampu mandiri saat terjadi bencana," katanya.
Ia mengatakan dalam pembentukan kelurahan tangguh bencana di Kelurahan Bandengan, pihaknya bersama Yayasan Bintari Semarang akan melakukan pendampingan pada kelurahan.
"Pembentukan kelurahan tanggap bencana ini akan kami lanjutkan di kelurahan lainnya yang wilayahnya berpotensi rawan bencana," kata Dimas Arga Yudha.
Menurut dia, setiap kelurahan masing-masing memiliki potensi bencana seperti banjir dan rob, sehingga BPBD akan melakukan mitigasi struktural agar seluruh komponen masyarakat terlibat.
"Nanti masyarakat bisa belajar mengevakuasi warga yang tertimpa bencana, misalnya untuk evakuasi lansia atau warga rentan. Nantinya juga akan ditentukan titik kumpul di level kelurahan," katanya.
Dimas mengatakan kelurahan tangguh bencana ditargetkan dibentuk di 27 kelurahan dari empat kecamatan di Kota Pekalongan.
"Jadi, jika ini terbentuk, kemudian dianalisis potensi bencananya dan kapasitas masyarakatnya ditingkatkan," katanya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pembentukan kelurahan tangguh bencana ini dimulai dari Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara.
"Kami rancang dan memetakan potensi bencana di Kelurahan Bandengan, sehingga masyarakat lebih siaga dan mampu mandiri saat terjadi bencana," katanya.
Ia mengatakan dalam pembentukan kelurahan tangguh bencana di Kelurahan Bandengan, pihaknya bersama Yayasan Bintari Semarang akan melakukan pendampingan pada kelurahan.
"Pembentukan kelurahan tanggap bencana ini akan kami lanjutkan di kelurahan lainnya yang wilayahnya berpotensi rawan bencana," kata Dimas Arga Yudha.
Menurut dia, setiap kelurahan masing-masing memiliki potensi bencana seperti banjir dan rob, sehingga BPBD akan melakukan mitigasi struktural agar seluruh komponen masyarakat terlibat.
"Nanti masyarakat bisa belajar mengevakuasi warga yang tertimpa bencana, misalnya untuk evakuasi lansia atau warga rentan. Nantinya juga akan ditentukan titik kumpul di level kelurahan," katanya.
Dimas mengatakan kelurahan tangguh bencana ditargetkan dibentuk di 27 kelurahan dari empat kecamatan di Kota Pekalongan.
"Jadi, jika ini terbentuk, kemudian dianalisis potensi bencananya dan kapasitas masyarakatnya ditingkatkan," katanya.