Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga di sekitar Gunung Merapi untuk bersiaga menyusul meningkatnya aktivitas dan pascaerupsi Gunung Semeru untuk meminimalisasi dampak.
"Merapi terus kami pantau dan saya minta semua siaga. Sabtu lalu saya sudah mendapat laporan dari BPPTKG, bahwa erupsi yang terjadi sejak 4 Januari lalu sampai sekarang masih berlangsung," kata Ganjar di Semarang, Senin.
Ganjar menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan, pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terjadi, bahkan guguran awan panas juga masih berlangsung karena sampai saat ini akumulasi tekanan magma dari dalam masih berlangsung.
"Erupsi Gunung Merapi belum akan berakhir maka saya minta semuanya siaga khususnya di Yogyakarta, Magelang, dan Klaten serta sebagian Boyolali," ujarnya.
Menurut Ganjar, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas terjadi di sektor selatan dan barat daya, pihaknya bahkan sudah melakukan identifikasi, daerah yang rawan adalah sekitar Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol, dan Woro.
Baca juga: Jateng kirim logistik dan sukarelawan ke lokasi terdampak letusan Semeru
"Kami perhitungkan guguran bisa mencapai 3-5 kilometer, sehingga di wilayah-wilayah itu diminta bersiap. Seluruh kepala desa harus siaga, tokoh agama, tokoh masyarakat dan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana semua 'stand by'," katanya.
Ganjar berharap ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peluit langsung ditiup dan informasi diberikan agar semua warga di sekitar Gunung Merapi segera mengungsi.
"Jangan ambil risiko, kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru," ujarnya.