Semarang (ANTARA) -
Gelaran hari pertama ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Semarang, Rabu, berhasil menggaet 26 investor dengan total investasi sebesar Rp6 triliun.
Pada acara CJIBF yang digelar secara hybrid itu tercatat sebanyak 265 peserta ikut bergabung, dan diantaranya terdapat para investor besar dari sepuluh negara asing seperti Amerika Serikat, China, Australia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, India, serta Spanyol.
Beberapa perusahaan tersebut bahkan langsung melakukan penandatanganan kerja sama investasi di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir pada ajang CJIBF itu mengakui tidak mudah mengundang investor di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, namun pihaknya terus berupaya agar investasi tetap bisa berjalan.
"Apalagi sekarang pandemi sudah membaik, maka kita lakukan jemput bola. CJIBF ini acara tahunan, dan karena pandemi sudah membaik maka saya minta digenjot lagi," katanya.
Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan sebanyak 26 calon investor sudah menyatakan tertarik berinvestasi di Jawa Tengah karena dinilai memiliki potensi yang sangat besar.
"Kami dorong terus agar investasi bisa tumbuh, termasuk mendorong agar kawasan industri termasuk kawasan ekonomi khusus di Jateng bisa segera dioperasionalkan," ujarnya.
Ganjar meminta semua pihak mendukung peningkatan investasi di Jawa Tengah, termasuk kepala daerah yang harus mempermudah calon investor menanamkan modalnya.
"Kemudahan-kemudahan itu yang mereka butuhkan, stabilitas sosial dan politik juga penting bagi mereka. Tidak boleh lagi ada yang dipersulit, ada pungli dan hal lain yang membuat calon investor kesulitan," tegasnya.
Tidak hanya itu, Ganjar berharap akan lebih banyak lagi calon investor yang masuk ke Jateng karena potensi yang ada sangat besar.
"Rp6 triliun itu hari ini saja, dan potensinya masih akan berkembang karena ini akan kami lanjutkan. Banyak insentif yang kita berikan, selain soal pajak dari pusat, kami di sini memberikan kemudahan bisnis, kemudahan perizinan hingga penyiapan kawasan-kawasan industri khusus," katanya.