Sydney (ANTARA) - Kedutaan Besar China di Canberra mengatakan pihaknya menolak "tuduhan tidak berdasar" terhadap China yang dibuat oleh menteri pertahanan dan luar negeri Australia dan rekan-rekannya di Amerika Serikat setelah pembicaraan tahunan kedua negara di Washington.
Pernyataan yang dikeluarkan kedua negara setelah pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Australia-AS menyatakan keprihatinan atas "klaim luas maritim China di Laut China Selatan yang tanpa dasar hukum".
Australia dan AS juga menyatakan niat mereka untuk memperkuat hubungan dengan Taiwan.
Pernyataan bersama AS-Australia itu juga mengkritik tindakan China yang memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong yang dinilai telah melemahkan sistem pemilihan dan menekan kebebasan media.
Selain itu, AS dan Australia menyatakan "keprihatinan besar tentang kampanye penindasan China terhadap komunitas Uyghur", sebuah kelompok etnis minoritas yang sebagian besar Muslim yang tinggal di wilayah barat Xinjiang.
"Langkah kecil untuk menekan China ini tidak akan berguna, tetapi hanya sandiwara yang dibuat-buat," kata juru bicara kedutaan besar China di Canberra dalam sebuah pernyataan.
"Kami dengan tegas menentang dan menolak tuduhan tidak berdasar dan pernyataan keliru terhadap China tentang isu-isu terkait Laut China Selatan, Xinjiang, Hong Kong, Taiwan, dan isu-isu terkait China lainnya," kata jubir kedutaan China itu.
Berbicara setelah pertemuan di Washington, pemerintah Australia dan Amerika Serikat mengumumkan kerja sama militer yang diperluas, termasuk pengerahan bergilir semua jenis pesawat militer AS ke Australia.
Pengumuman kerja sama militer itu disampaikan sehari setelah Australia mengumumkan kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir yang dikecam oleh China sebagai langkah yang bisa mengintensifkan perlombaan senjata regional.
Sebelumnya, pemerintah Australia mengumumkan keputusan untuk negara itu memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
Sumber: Reuters