Dalam duel 12 ronde tersebut, tiga juri yang bertugas memberikan skor 116-112, 116-112, 115-113 untuk kemenangan Ugas.
Sejak lonceng pertandingan berbunyi, Pacquiao mendominasi hingga tiga ronde pertama. Sama seperti laga-laga sebelumnya, Petinju Filipina ini pantang mundur untuk memukul lawan. Pada sisi lain Ugas terus mencari celah untuk mendaratkan pukulan. Namun, pada ronde keempat, Ugas justru mendapat peringatan dari wasit Russell Mora karena beberapa kali melakukan pukulan terlalu rendah.
Sejak ronde keempat, Pacquiao terus melancarkan pukulan. Pun demikian dengan Ugas, sehingga jual beli pukulan tak terhindarkan.
Memasuki ronde kedelapan, Pacquiao terlihat mengalami bengkak di bawah kedua matanya. Ugas juga mengalami luka di bagian alis kanan.
Pada akhir-akhir ronde, Ugas berhasil membalikkan keadaan. Tepatnya pada ronde kesepuluh dan kesebelas, dia mendaratkan pukulan tepat di dagu Pacquiao. Hingga ronde akhir, Ugas mampu mempertahankan keunggulan dan dinyatakan sebagai pemenang.
Dengan hasil ini, Pacquiao harus memupus impiannya untuk kembali menyandang gelar juara dunia. Kekalahan ini menjadi kali kedelapan sepanjang karier Pacquiao. Selebihnya, petinju asal Filipina itu mengantongi rekor 62 menang dan dua imbang.
Sementara bagi Ugas, ini adalah kemenangan besar. Namanya diprediksi menjadi incaran petinju papan atas dunia lainnya. Terlebih saat ini gelar WBA Super ada dalam genggamannya.
Secara keseluruhan, petinju asal Kuba itu mengantongi rekor 27 kemenangan dan empat kali kalah.
Baca juga: Pacquiao bertekad rebut kembali gelar juara dunia WBA Super dari Ugas
Baca juga: Alvarez konfirmasi duel versus Caleb Plant pada November
Baca juga: Daud Yordan pastikan masih berstatus pemegang gelar juara dunia