Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, mengajak aparatur sipil negara di lingkungan pemkot setempat berbelanja kebutuhan di pasar rakyat dan pedagang kaki lima untuk menaikkan omzet mereka setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Dengan cara mengajak para ASN untuk berbelanja di pasar rakyat dan PKL minimal kita dapat meringankan beban mereka supaya dapat bertahan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Jumat.
Kegiatan tersebut bernama Gerakan Nglarisi Dagangan Pasar Rakyat, PKL, UMKM yang dimulai hari ini dengan membagi ASN berdasarkan keberadaan tempat organisasi perangkat daerah di mana mereka bertugas.
Baca juga: Ganjar gandeng loka pasar dirikan Kampus UMKM di enam kota
Ia menjelaskan ASN dengan OPD di wilayah Kecamatan Magelang Utara bisa berbelanja di Pasar Kebonpolo atau PKL di kecamatan itu, ASN dengan OPD berlokasi di Kecamatan Magelang Tengah bisa berbelanja di Pasar Cacaban atau PKL di wilayah tersebut, sedangkan ASN dengan OPD berlokasi di Kecamatan Magelang Selatan bisa berbelanja di Pasar Rejowinangun dan Pasar Gotong Royong, serta PKL di kecamatan itu.
Ia menjelaskan program tersebut sebagai tindak lanjut imbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada ASN untuk berbelanja di pedagang pasar rakyat, PKL, dan UMKM.
"Program ini juga sesuai dengan imbauan Bapak Wali Kota Magelang (Muchamad Nur Aziz, red.) kepada pelaku usaha agar bisa berinovasi supaya dapat bertahan dalam menghadapi pandemi COVID-19," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengutarakan bahwa terkait dengan program itu, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 510/275/250 tentang Kegiatan Nglarisi Dagangan Pasar, PKL, dan UMKM.
Ia meminta seluruh ASN di OPD maupun karyawan BUMD Kota Magelang berpartisipasi dalam program tersebut sebagai upaya membantu pedagang yang terdampak pandemi COVID-19.
"Melalui gerakan ini kita ingin membantu para pedagang dapat bertahan hidup dan menggerakkan ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19 ini," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jateng beri pelatihan berjenjang agar UMKM naik kelas