Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah, menyebutkan jumlah warga yang sembuh dari COVID-19 di daerah itu bertambah 57 orang sehingga total menjadi 7.221 orang.
"Jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali terus bertambah menjadi 7.221 orang atau sekitar 93,5 persen," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Kamis.
Ratri mengatakan perkembangan data kasus COVID-19 di Boyolali hingga Rabu (2/6) malam, bertambah 19 kasus baru sehingga secara akumulasi kini menjadi 7.721 pasien.
Baca juga: Dinkes sebut 7.148 warga Boyolali sembuh dari COVID-19
Baca juga: Boyolali gencarkan tes antigen bagi pengguna jalan
Warga yang terpapar COVID-19 masih menjalani perawatan di rumah sakit ada 75 pasien, dan yang menjalani isolasi mandiri 95 orang sehingga aktif tertular virus corona totalnya 170 orang, sedangkan, yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 330 orang atau 4,3 persen.
"Boyolali masuk zona risiko sedang atau warna oranye. Skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali, 2,36," kata Ratri.
Ratri mengatakan jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Boyolali usai Lebaran memang mengalami kenaikan dibanding sebelum Lebaran.
Hal tersebut, kata Ratri, berdasarkan data pasien yang dirawat di rumah sakit di Boyolali jumlah keterisian bangsal usai Lebaran sekitar 50 persen, sedangkan jumlah pasien COVID-19 tingkat keterisian bangsal di RS sebelum Lebaran sekitar 30 persen atau naik sekitar 20 persen.
Menurut Ratri terjadi peningkatkan kasus COVID-19 setelah Lebaran ini, dimana secara epidemiologis (penyebaran penyakit) memang setelah dua minggu dari kontak masa inkubasi. Setelah itu, baru muncul gejala dan sudah terlihat dari datanya yang berkembang pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Dia mengatakan terdapat empat klaster yang mendominasi tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Boyolali. Keempat klaster itu merupakan klaster keluarga yang berasal dari Desa Tlogolele (Selo) sejumlah 17 pasien, di Kebonan (Karanggede) ada lima pasien, Mojolegi (Teras) ada empat pasien, dan di Pakel (Andong) ada lima pasien.
Mnyinggung kegiatan vaksinasi di Boyolali, pihaknya hingga Kamis (3/6) ini sudah melaksanakan penyuntikan Vaksin Sinovac 42.490 sasaran dosis pertama dan 33.653 sasaran dosis kedua. Vaksin AstraZeneca telah disuntikan ke sejumlah 6.607 sasaran dosis pertama. Pihaknya masih memprioritaskan lansia sebagai sasaran vaksinasi.
"Kami masih berjalan prioritas kelompok lansia, tetapi sekarang ada program baru dari Kementerian Kesehatan karena untuk vaksinasi lansia ini ternyata banyak mengalami hambatan. Maka dikenal program two in one, dua lansia yang didampingi oleh satu nonlansia," katanya.
Baca juga: Tenaga kesehatan di Kudus yang positif COVID-19 bertambah jadi 196 orang
Baca juga: BNPB: Belum ditemukan varian baru COVID-19 di Kudus
Baca juga: 450 personel Kodam IV/Diponegoro dikerahkan ikut tangani COVID-19 di Kudus