Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang terus berupaya membangkitkan sektor pariwisata ekonomi kreatif lewat beragam strategi, salah satunya mendorong pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan teknologi digital.
Sekda Pemkab Magelang Adi Waryanto di Magelang, Rabu, mengatakan pemerintah mendorong pelaku usaha mengembangkan karakter wirausaha yang terampil dalam produk unggulan serta mengoptimalkan ide bisnisnya dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi agar mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
Saat membuka acara pelatihan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif di Ruang Bina Karya Setda Kabupten Magelang, Adi menuturkan untuk pengembangan pariwisata serta UMKM di Kabupaten Magelang telah diarahkan guna mendukung pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Candi Borobudur.
Menurut dia hal ini selaras dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Magelang Tahun 2014-2034, yaitu terwujudnya Kabupaten Magelang sebagai kabupaten wisata yang berdaya saing dan berwawasan budaya.
Selain itu, sesuai dengan misi pembangunan kepariwisataan daerah, yakni menjadikan Kabupaten Magelang sebagai kabupaten tujuan wisata kualitas unggulan.
Baca juga: Ganjar ajak Shopee tingkatkan penjualan peoduk UMKM Jateng
"Dengan demikian era digitalisasi telah membuka peluang baru yang tidak terbatas di segala bidang, salah satunya di bidang wirausaha, dimana dengan adanya peluang digitalisasi ini akan membuka akses pemasaran baru dan pelanggan baru," katanya.
Namun di sisi lain, katanya perlu adanya intervensi dalam rangka meningkatkan keterampilan bagi pelaku UMKM secara komprehensif sesuai kebutuhan pelaku usaha melalui media digital.
Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Erni Esti Setyowati mengatakan kegiatan ini dalam rangka pendampingan pelatihan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif di DPSP Borobudur, yang dihadiri oleh para pelaku UMKM di Borobudur serta perwakilan dari Tokopedia.
"Kegiatan ini juga untuk menambah wawasan digitalisasi produk terkait kepariwisataan dan pendampingan kewirausahaan mikro kecil menengah untuk diberikan peningkatan kapasitas agar dapat lebih berkembang," katanya.
Menurut dia keberadaan UMKM saat ini harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, salah satunya dengan digitalisasi produk unggulan. Melalui digitalisasi ini produk bisa langsung diakses oleh seluruh masyarakat sehingga berdampak pada pemasarannya.
"Sekarang ini siapa yang tidak kenal dengan belanja melalui online. Dengan kemajuan teknologi ini maka diharapkan juga bisa digunakan oleh para pelaku UMKM sehingga akan memberikan multiplayer efek yang lebih," katanya.
Baca juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Surakarta lanjutkan kolaborasi dengan "market place"
Baca juga: Gerakan belanja produk UMKM bangkitkan pelaku usaha di tengah pandemi