Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang dirayakan bersamaan dengan peringatan Kenaikan Isa Almasih pada tahun ini merupakan berkah bagi negara Indonesia.
"Tentu saja Tuhan itu punya rencana sangat luar biasa sehingga untuk Indonesia konteksnya menjadi penting. Pertama, hari ini umat muslim melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri bersama. Kedua, bagi umat nasrani juga memperingati Kenaikan Isa Almasih, harinya sama," katanya usai melaksanakan Shalat Id di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah Puri di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, peringatan dua hari besar keagamaan pada hari yang sama tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia bisa berdampingan dalam beribadah, serta mengimplementasikan toleransi dan kebhinekaan.
Baca juga: Ketum Muhammadiyah: Idul Fitri momentum perkuat persaudaraan komponen bangsa
Baca juga: Masyarakat diminta mampu kendalikan diri rayakan Idul Fitri 1442 H
"Hal itu menunjukkan kepada kita semua, o iya rasa-rasanya di antara kita harus saling menghormati, saling menghargai, dan ini berkah untuk Indonesia," ujarnya.
Pada Hari Raya Idul Fitri 144 l2 Hijriah, Gubernur Ganjar kembali melaksanakan Shalat Id bersama keluarga di rumah dinas karena masih pandemi COVID-19.
"Dua lebaran ini sama, sama-sama menahan diri, sama-sama semuanya menjaga diri. Kenapa saya dan keluarga memutuskan untuk Shalat Id di rumah karena kondisi. Kondisi di luar yang kemarin pemerintah meminta untuk tidak mudik," katanya.
Selain kondisi pandemi COVID-19 yang belum berakhir, munculnya beberapa klaster yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah dan kegiatan lainnya juga menjadi alasan Ganjar.
Oleh karena itu, Ganjar berpesan kepada masyarakat Jawa Tengah agar bersama-sama menuntaskan pandemi COVID-19 dengan cara tetap disiplin dan menaati protokol kesehatan.
"Beberapa klaster yang muncul, ada yang dari mudik, ada yang saat tarawih, dan dari takziah. Dari macam-macam tempat itu kita mesti menjaga diri. Kita tentu sama dengan tahun lalu, pandemi belum tuntas, maka kita harus tuntaskan dengan baik, saling menjaga diri, kerumunannya tidak banyak, kalau berkerumun bisa menjaga jarak, ketat protokol kesehatan, dan seterusnya," ujar Ganjar.(LHP)
Baca juga: Masjid Agung Solo selenggarakan Shalat Idul Fitri 1442 H dengan prokes ketat