Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah Muchammad Nur Aziz mengemukakan berbagai kegiatan di Kampung Religi mencerminkan toleransi umat berbagai agama di daerah itu.
"Salah satu visi misi kami adalah membuat Kampung Religi. Di sini akan tercermin sebuah toleransi, bahwa semakin tinggi religiusitas, semakin kita taat pada Tuhan Yang Maha Kuasa, akan semakin baik dalam bertoleransi, tidak akan mungkin terjadi radikalisme," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Sabtu.
Di Kampung Religi, ujar dia, berbagai kegiatan positif diselenggarakan terkait dengan peningkatan keimanan dan ketaqwaan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bukan hanya umat beragama Islam, akan tetapi juga agama yang lain.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Grup musik asal Solo luncurkan album religi
Pembangunan Kampung Religi menjadi salah satu program kerja 100 hari kepemimpinan Wali Kota Muchammad Nur Aziz-M. Mansyur. Pencanangan pertama program itu di Kampung Wates Beningan dan Wates Tengah, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Jumat (9/4).
Ia mengharapkan pencanangan Kampung Religi mendapat berkah Allah SWT, sehingga ke depan daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu semakin baik, sebagai "Baldatun thayyibatun warobbun ghofur (Negeri yang baik dengan Tuhan Yang Maha Pengampun)”.
Pada kesempatan itu, ia mencontohkan Kota Salatiga yang dikenal sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia.
"Yang dimaksudkan pencanangan Kampung Religi nanti ada hal-hal positif yang terjadi, peningkatan ibadah dan pemahamannya meningkat, juga kegiatannya. Apalagi, menjelang Ramadhan ini dalam Islam akan ada syiar tapi harus patuh protokol kesehatan," kata dia.
Ia juga mengemukakan pentingnya kegiatan Kampung Religi bersinergi dengan program lain, seperti program pengentasan kemiskinan di daerah setempat.
Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur mengatakan indikator Kampung Religi, antara lain keimanan dan ketaqwaan warga terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan keagamaan semakin luas dan luwes serta toleran.
Selain itu, ujarnya, kerukunan umat beragama semakin lestari, pengamalan ibadah yang mantap, tempat-tempat ibadah makmur, dan masyarakat berakhlakul karimah.
"Masyarakatnya juga semakin gigih, giat, dan aktif ikut serta dalam pembangunan Kota Magelang," katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kota Magelang Hadi Sutopo mengatakan pencanangan Kampung Religi salah satu wujud bahwa daerah setempat sebagai kota yang religius.
"Pencanangan pertama di Kampung Wates Beningan dan Wates Tengah yang diharapkan menjadi contoh untuk kelurahan-kelurahan lain. Sebelumnya warga sudah membentuk tim Kampung Religi dan setelah dicanangkan kami bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait akan sengkuyung (mendukung) mewujudkan Kampung Religi," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa sesuai rencana, secara bertahap setiap kelurahan terdapat Kampung Religi.
Baca juga: Wisata religi bisa bantu pulihkan pariwisata Borobudur