Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memfasilitasi kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah itu untuk memperluas jaringan, terutama terkait dengan peningkatan kualitas dan pemasaran produk mereka ke pasar yang lebih luas.
"Para pelaku UMKM perlu belajar tentang jaringan dengan berbagai toko modern berjejaring," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Kamis.
Salah satu upaya Pemkot Magelang membantu UMKM setempat dengan memberikan fasilitasi belajar pelakunya dengan para pakar, termasuk dengan PT Indomarco Primatama (Indomaret) di Ruang Adipura, Kompleks Kantor Wali Kota Magelang. Toko modern itu dinilai sukses membuat "branding" dan jaringan luas yang hingga saat ini lebih dari 18.000 toko di seluruh Indonesia.
"Pelaku UMKM bisa belajar dari mereka, terutama terkait jaringannya. Kita kalau menang dari jaringan, rejeki datang dari jaringan. Jangan dari produk saja, tapi juga jaringan. Sederhana saja, misalnya dari saling tukar nomor HP (antarpelaku UMKM, red.). Itu penting, bisa saling cerita, tukar produk, saling memasarkan dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang Siapkan 120 Gerai Pameran UMKM
Ia menyebut jaringan sebagai kunci penting pelaku UMKM menjalankan dan mengembangkan usaha.
Selain itu, ia meminta para pelaku UMKM secara optimal memanfaatkan berbagai pelatihan yang diberikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang untuk mengembangkan usaha produksi.
Kepala Disperindag Kota Magelang Catur Fajar Budi Sumarmo mengatakan pelatihan itu memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM tentang perizinan produksi, pengemasan dan pemasaran produk UMKM Kota Magelang melalui toko modern berjejaring.
Selain itu, memberikan penilaian atau kurasi kepada produk UMKM Kota Magelang terkait dengan pemenuhan standar yang ditetapkan dan salah satu program 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz-M. Mansyur di mana OPD dapat memberikan pendampingan, fasilitasi, dan pelatihan UMKM.
"Hal ini sesuai visi misi Maju, Sehat, dan Bahagia. Kalau usaha baik maka kesejahteraan meningkat, maka akan bahagia," ucapnya.
Ia menyebut kegiatan tersebut diikuti 75 UMKM hasil seleksi yang terdiri atas 64 UMKM makanan dan 11 UMKM makanan basah.
Baca juga: Dekranasda Kota Magelang mendorong kreativitas IKM di tengah pandemi
Baca juga: Telaah - Anomali ekonomi makro Kota Magelang dan prediksi pascapandemi
Baca juga: Pemkot Magelang dan Bulog siapkan 5 ton gula pasir untuk operasi pasar