Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.
"Upaya mitigasi sangat diperlukan guna mengurangi tingkat risiko bencana," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Banjarnegara, Sabtu.
Ia mengatakan, kesiapsiagaan itu ditingkatkan sebagai tindak lanjut dari informasi BMKG Banjarnegara bahwa ada peluang peningkatan curah hujan mulai tanggal 27 Februari - 1 Maret 2021.
Bupati meminta seluruh organisasi perangkat daerah terkait untuk menyiagakan personel dan peralatan yang diperlukan dalam mendukung upaya mitigasi.
Bupati juga meminta masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana alam seperti lokasi rawan banjir atau longsor.
"Warga yang tinggal di area perbukitan atau di bantaran sungai harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.
Sementara itu Bupati juga kembali mengingatkan masyarakat untuk mengintensifkan program siskamling pada periode puncak musim hujan sebagai salah satu bentuk kewaspadaan dini.
"Mari tingkatkan kewaspadaan dengan siskamling, terutama di malam hari pada periode puncak musim hujan ini," katanya.
Menurut Bupati, gerakan di tingkat masyarakat merupakan salah satu langkah efektif dalam mendukung penguatan mitigasi dan budaya tangguh bencana.
"Salah satunya adalah melalui kegiatan siskamling, dengan mengintensifkan kegiatan siskamling maka berbagai informasi mengenai kondisi lingkungan dan potensi bencana dapat segera tersampaikan secara cepat ke seluruh warga dan pihak terkait lainnya," katanya.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginfornasikan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara berpeluang hujan lebat hingga 1 Maret 2021 mendatang.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengatakan BMKG telah meluncurkan peringatan dini cuaca ekstrem di Wilayah Jawa Tengah termasuk di Banjarnegara.
"Kondisi ini berlaku di hampir seluruh kecamatan yang ada di Banjarnegara, mengingat Banjarnegara mulai memasuki puncak musim hujan, karena itu kami mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat yang disertai petir serta angin kencang," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini BMKG masih memantau adanya potensi tekanan rendah di wilayah perairan sebelah selatan Nusa Tenggara yang dapat berpotensi menjadi bibit siklon tropis.
Terlebih lagi, kata dia, intensitas curah hujan di wilayah setempat terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir sehingga kewaspadaan dan kehati-hatian harus ditingkatkan.