Magelang (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta agar masyarakat menghindari kerumunan saat pelantikan kepala daerah pada Jumat (26/2).
"Bukan hanya dilarang, tetapi tidak boleh. Saya mengharapkan kepada pasangan yang menang, wali kota atau bupati dan wakilnya yang terpilih tidak usah membuat pesta dan pendukungnya tidak usah euforia," katanya, di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meluncurkan program Cashless Polres Magelang dan SKCK Door To Door di Polres Magelang.
Baca juga: Pelantikan Bupati - Wabup Purbalingga direncanakan secara virtual pada Jumat
Kapolres menyampaikan perlu disyukuri dengan situasi seperti ini sehingga akan mendidik masyarakat untuk tidak terjadi kerumunan.
Menurut dia, menjelang pelantikan situasi kamtibmas sangat kondusif, dari 21 kabupaten/kota yang melangsungkan pilkada serentak sudah tidak ada yang bersengketa.
"Sudah sangat kondusif. Ini bagian terakhir dari Operasi Mantap Praja. Ini sudah kondusif sekali tidak ada yang berseketa, meskipun ada dua sudah selesai," katanya.
Pihaknya menambahkan, pengamanan sesuai dengan skala prioritas. Sejauh ini tidak ada kerawanan, kemudian pengaman pelantikan dilakukan masing-masing Polres.
"Cukup dengan pengamanan yang sesuai dengan skala prioritas. Di Jateng tidak ada yang fluktuatif jadi seperlunya saja. Tidak ada euforia, tidak ada destruktif pengerahan massa. Pengamanan cukup Polres masing-masing. Tidak ada backup kesatuan,” katanya.
Jika terjadi euforia saat pelantikan, katanya polisi akan melakukan pengamanan secara tegas dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Pelantikan Gibran-Teguh direncanakan secara virtual pada 26 Februari