Sragen (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah optimistis terhadap keberhasilan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sesuai dengan kebijakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019.
"Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ini telah sambut bergayung karena semenjak Perpres ini menteri-menteri terkait telah membuat kebijakan sesuai sektornya, mulai dari Menteri Perindustrian hingga Perhubungan," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko di Sragen, Kamis.
Bahkan, dikatakannya, belum lama ini Kementerian ESDM juga mempelopori peluncuran KBLBB.
"Saat itu kami di daerah diminta menghitung keyakinan KBLBB akan berhasil di seluruh wilayah, tentu sangat baik jika kepeloporan di dinas dulu. Kalau dihitung di daerah, jumlah institusi dinas dan sekretariat rata-rata 40, ditambah di tingkat provinsi ada sekitar 49, ditambah lagi Forkopimda, jadi rata-rata 50. Dengan begitu secara keseluruhan di Jawa Tengah ada 1.800 KBLBB yang bisa diadakan," katanya.
Jika program tersebut segera dimulai pihaknya optimistis masyarakat akan mengikuti. Dengan demikian, kata dia, akan makin banyak jumlah mobil listrik yang beroperasi.
"Kalau itu dimulai maka rakyat jadi makmum yang baik. Seperti halnya petani, ada yang sukses maka petani lain akan ikut tanpa diminta, ini karena sifat paternalistik di Jawa cukup tinggi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menghitung dengan keberadaan kendaraan bermotor berbasis listrik ini akan mereduksi impor BBM sebesar 77.000 barel/hari.
"Kalau lewat (mein) motor listrik ada 2 juta mobil dan 14 juta sepeda motor dalam kurun waktu lima tahun. Saya kalkulasi, kalau perputaran ekonomi nasional yang hampir 58 persen berputar di Jawa, maka motor listrik juga begitu," katanya.
Bahkan dengan Program KBLBB ini pihaknya memperkirakan jumlah kendaraan mobil roda empat di Jawa Tengah diproyeksikan per tahun akan tumbuh 13.500 unit.