Satgas Jogo Tonggo Karimunjawa jadi garda terdepan adaptasi kebiasaan baru
Jepara (ANTARA) - Peran Satuan Tugas Jogo Tonggo di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan adaptasi kebiasaan baru terhadap masyarakat maupun wisatawan menyusul dibukanya objek wisata setempat demi mencegah penularan COVID-19.
"Selain kami juga menyiapkan tim Satgas COVID-19 di Kecamatan Karimunjawa dalam rangka mengawasi kepatuhan wisatawan yang sejak 16 Oktober 2020 diizinkan berkunjung ke Pulau Karimunjawa, kami juga mengoptimalkan peran Satgas Jogo Tonggo," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jepara Muh Ali di Jepara, Kamis.
Ia mengakui Satgas Jogo Tonggo di Karimunjawa memang cukup aktif sehingga ketika objek wisata di pulau terluar di Kabupaten Jepara itu dibuka, perannya memang sangat vital.
Baca juga: Nihil kasus COVID-19, wisatawan ke Karimunjawa Jepara diminta patuhi protokol kesehatan
Pulau Karimunjawa sejak munculnya virus corona hingga sekarang belum ada temuan kasus sehingga untuk mempertahankan sebagai satu-satunya kecamatan yang berzona hijau di Jepara peran mereka harus lebih optimal.
"Jika hanya mengandalkan peran petugas kesehatan, tentunya ada keterbatasan karena jumlahnya terbatas dan tidak setiap hari mengawasi kepatuhan wisatawan terhadap protokol kesehatan," ujarnya.
Karena masyarakat setempat dianggap sudah siap menerima kunjungan, maka Tim Satgas Jogo Tonggo yang menjadi tumpuan untuk menyosialisasikan adaptasi kebiasaan di tengah masa pandemi COVID-19.
Di antaranya, membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan serta menjaga jarak.
Meskipun setiap wisatawan yang masuk sudah menunjukkan surat hasil tes cepat (rapid test) COVID-19, namun saat di lokasi wisata harus tetap dipantau kepatuhannya terhadap protokol kesehatan.
"Biarkan pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi berjalan beriringan. Jika tidak disiplin terhadap protokol kesehatan dan ada kasus, maka yang dirugikan tidak hanya wisatawan, melainkan masyarakat setempat juga ikut dirugikan," ujarnya.
Muh Zaenal Arifin, Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa mengakui peran jogo tonggo di desanya memang masih berjalan, terlebih saat ini objek wisata di Karimunjawa terbuka untuk wisatawan.
"Masyarakat tentu harus disiplin mengikuti protokol kesehatan. Tim Satgas Jogo Tonggo yang menjadi tumpuan untuk mengingatkan warga dari desa sendiri maupun dari luar daerah untuk mengedukasi agar mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Setiap tamu dari luar daerah, kata dia, selain harus mematuhi protokol kesehatan, suhu badannya juga dicek untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar sehat.
Bagi warga desa yang hendak keluar daerah, katanya, juga diberikan surat jalan sehingga ketika ditanya soal kesehatannya sudah ada surat jalannya.
Dalam rangka optimalisasi peran dua Satgas Jogo Tonggo, pemerintah desa juga memberikan stimulus bantuan kepada personel Satgas Jogo Tonggo agar selalu aktif demi mencegah terjadinya penularan kasus COVID-19.
Baca juga: Kembali dibuka, 248 wisatawan dapat kesempatan kunjungi Karimunjawa
Baca juga: Ganjar minta pembukaan kembali Karimunjawa diikuti prokes ketat
"Selain kami juga menyiapkan tim Satgas COVID-19 di Kecamatan Karimunjawa dalam rangka mengawasi kepatuhan wisatawan yang sejak 16 Oktober 2020 diizinkan berkunjung ke Pulau Karimunjawa, kami juga mengoptimalkan peran Satgas Jogo Tonggo," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jepara Muh Ali di Jepara, Kamis.
Ia mengakui Satgas Jogo Tonggo di Karimunjawa memang cukup aktif sehingga ketika objek wisata di pulau terluar di Kabupaten Jepara itu dibuka, perannya memang sangat vital.
Baca juga: Nihil kasus COVID-19, wisatawan ke Karimunjawa Jepara diminta patuhi protokol kesehatan
Pulau Karimunjawa sejak munculnya virus corona hingga sekarang belum ada temuan kasus sehingga untuk mempertahankan sebagai satu-satunya kecamatan yang berzona hijau di Jepara peran mereka harus lebih optimal.
"Jika hanya mengandalkan peran petugas kesehatan, tentunya ada keterbatasan karena jumlahnya terbatas dan tidak setiap hari mengawasi kepatuhan wisatawan terhadap protokol kesehatan," ujarnya.
Karena masyarakat setempat dianggap sudah siap menerima kunjungan, maka Tim Satgas Jogo Tonggo yang menjadi tumpuan untuk menyosialisasikan adaptasi kebiasaan di tengah masa pandemi COVID-19.
Di antaranya, membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menghindari kerumunan serta menjaga jarak.
Meskipun setiap wisatawan yang masuk sudah menunjukkan surat hasil tes cepat (rapid test) COVID-19, namun saat di lokasi wisata harus tetap dipantau kepatuhannya terhadap protokol kesehatan.
"Biarkan pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi berjalan beriringan. Jika tidak disiplin terhadap protokol kesehatan dan ada kasus, maka yang dirugikan tidak hanya wisatawan, melainkan masyarakat setempat juga ikut dirugikan," ujarnya.
Muh Zaenal Arifin, Kepala Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa mengakui peran jogo tonggo di desanya memang masih berjalan, terlebih saat ini objek wisata di Karimunjawa terbuka untuk wisatawan.
"Masyarakat tentu harus disiplin mengikuti protokol kesehatan. Tim Satgas Jogo Tonggo yang menjadi tumpuan untuk mengingatkan warga dari desa sendiri maupun dari luar daerah untuk mengedukasi agar mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Setiap tamu dari luar daerah, kata dia, selain harus mematuhi protokol kesehatan, suhu badannya juga dicek untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar sehat.
Bagi warga desa yang hendak keluar daerah, katanya, juga diberikan surat jalan sehingga ketika ditanya soal kesehatannya sudah ada surat jalannya.
Dalam rangka optimalisasi peran dua Satgas Jogo Tonggo, pemerintah desa juga memberikan stimulus bantuan kepada personel Satgas Jogo Tonggo agar selalu aktif demi mencegah terjadinya penularan kasus COVID-19.
Baca juga: Kembali dibuka, 248 wisatawan dapat kesempatan kunjungi Karimunjawa
Baca juga: Ganjar minta pembukaan kembali Karimunjawa diikuti prokes ketat