Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingtkan pihak-pihak yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja dan berencana menggelar unjuk rasa kembali agar memahami kondisi pandemi COVID-19 serta lebih mengedepankan diskusi untuk kepentingan bersama.
"Saya hanya minta bantuan, tolong mari kita hentikan kerumunan-kerumunan yang berpotensi menularkan COVID-19. Ayo semua bareng-bareng menyelesaikan dengan duduk bersama, kami siapkan ruangnya, mari kita bicara dengan baik-baik," katanya di Semarang, Minggu.
Ganjar mengaku khawatir dengan masih adanya pihak-pihak yang memutuskan mengambil langkah turun ke jalan atau demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.
"Ini yang bikin kita deg-degan terus menerus, begitu ada kerumunan ini sudah pasti besok (angka COVID-19, red) meningkat ini. Pandemi ini belum selesai nanti yang positif meningkat dan ini akan makin panjang lagi. Saya minta tolong betul kepada kawan-kawan untuk tidak ke jalan agar kita bisa mencegah terjadinya penularan," ujarnya.
Ia menegaskan akan semaksimal mungkin menjembatani para buruh dan serikat pekerja dengan pemerintah pusat terkait dengan UU Cipta Kerja, termasuk mengundang pihak-pihak yang berkepentingan sebagai narasumber ke Jateng.
"Apakah dari pemerintah, apakah dari DPR RI, bisa kok kita undang," katanya.
Di sisi lain, Ganjar juga berharap tidak terjadi demonstrasi untuk mengurangi potensi keterlibatan pelajar menyusul unjuk rasa pada Rabu (7/10) di depan gedung DPRD Jateng yang berujung ricuh dan sejumlah pelajar diamankan.
"Harapan kita semua orang tua menjadi peduli sekarang sehingga kalau ada berita mengajak demo atau sebagainya orang tua sudah langsung waspda, peduli. Alarmnya bunyi dan itu artinya untuk menjaga anak secara bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Polisi tangkap 149 peserta unjuk rasa anarkis di Magelang
Baca juga: Polisi bubarkan aksi demo susulan di depan Artos Magelang