UMP gelar Gotong Royong Kemerdekaan untuk warga Kampung Sri Rahayu
Saya salut dengan PSDK dan UMP yang melakukan hal itu dan menjadikan suatu perubahan yang sangat baik bagi masyarakat Kampung Sri Rahayu ini dengan pengembangan kemampuannya
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersama dengan Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) UMP mengadakan acara Gotong Royong Kemerdekaan untuk warga Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan yang digelar di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jumat (21/8), serta dihadiri Bupati Banyumas Achmad Husein, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan, dan Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho diisi degan peluncuran "handicraft", ternak lele, khitanan massal, dan cek kesehatan gratis.
Acara yang digelar dalam suasana pandemi COVID-19 tersebut ditujukan untuk masyarakat agar memiliki keahlian lebih banyak lagi di berbagai macam bidang.
Saat membuka kegiatan, Bupati Banyumas Achmad Husein menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh UMP dan PSDK karena dapat mengurangi angka pegangguran serta memberikan hal yang positif bagi masyarakat Banyumas.
Menurut dia, warga Kampung Sri Rahayu sebelumnya memiliki latar belakang yang kurang baik karena dahulu lebih sering turun ke jalan hanya untuk mengemis dan mengamen.
Baca juga: PSDK UMP adakan program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan
"Mengubah 'mindset' seseorang itu susah apalagi mengubah 'mindset' orang banyak. Sebuah ketelatenan serta kesabaran jika bisa mengubah 'mindset' orang banyak. Saya salut dengan PSDK dan UMP yang melakukan hal itu dan menjadikan suatu perubahan yang sangat baik bagi masyarakat Kampung Sri Rahayu ini dengan pengembangan kemampuannya" katanya.
Sementara Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan penyebaran dakwah sudah diajarkan para tokoh dan pahlawan seperti Ahmad dahlan yang mengajarkan hal tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Dakwah itu konotasinya mengajak orang untuk berbuat lebih baik lagi, karena banyak orang yang harus mendapatkan bimbingan serta pendampingan agar memperbaiki hal-hal yang masih belum baik. Dakwah termasuk amal sholeh, jadi jika kita berdakwah berarti kita sudah mendapatkan amal saleh," katanya.
Ketua PSDK UMP Bayu Triawan mengaku sangat antusias mengajak warga untuk bergerak agar tidak diam di rumah serta merangkul mereka guna mendapatkan pekerjaan dan penghasilan halal yang lebih baik.
Baca juga: Cegah COVID-19, UMP berdayakan komunitas duafa untuk memroduksi masker
Menurut dia, beberapa kegiatan yang diselenggaraan PSDK UMP di antarnya pelatihan menjahit, pelatihan ternak lele, serta yang baru adalah pelatihan desain dan sejauh ini perkembangan sudah dapat terlihat karena semakin banyak warga yang ingin belajar pelatihan.
"Alhamdulillah di Kampung Sri Rahayu ini sudah 31 keluarga yang bergabung di komunitas pelatihan menjahit dan semakin hari semakin bertambah orangnya. Penghasilan mereka rata-rata sudah dapat mencapai Rp1,5 juta perbulannya, suatu kebanggaan yang luar biasa untuk mereka," katanya.
Ia mengatakan produk unggulan yang dihasilkan dari menjahit adalah keset dari kain perca yang sudah diekspor ke Malaysia dan Australia.
"Dengan adanya pelatihan yang ada di PSDK UMP ini, kami berharap untuk memberikan perubahan positif mulai dari kebiasaan serta 'mindset' warga Kampung Sri Rahayu," katanya. (emi)
Baca juga: UMP gratiskan biaya kuliah bagi 750 calon mahasiswa baru
Baca juga: UMP buka pendaftaran mahasiswa baru melalui program KIP Kuliah
Kegiatan yang digelar di Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jumat (21/8), serta dihadiri Bupati Banyumas Achmad Husein, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan, dan Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho diisi degan peluncuran "handicraft", ternak lele, khitanan massal, dan cek kesehatan gratis.
Acara yang digelar dalam suasana pandemi COVID-19 tersebut ditujukan untuk masyarakat agar memiliki keahlian lebih banyak lagi di berbagai macam bidang.
Saat membuka kegiatan, Bupati Banyumas Achmad Husein menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh UMP dan PSDK karena dapat mengurangi angka pegangguran serta memberikan hal yang positif bagi masyarakat Banyumas.
Menurut dia, warga Kampung Sri Rahayu sebelumnya memiliki latar belakang yang kurang baik karena dahulu lebih sering turun ke jalan hanya untuk mengemis dan mengamen.
Baca juga: PSDK UMP adakan program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan
"Mengubah 'mindset' seseorang itu susah apalagi mengubah 'mindset' orang banyak. Sebuah ketelatenan serta kesabaran jika bisa mengubah 'mindset' orang banyak. Saya salut dengan PSDK dan UMP yang melakukan hal itu dan menjadikan suatu perubahan yang sangat baik bagi masyarakat Kampung Sri Rahayu ini dengan pengembangan kemampuannya" katanya.
Sementara Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho mengatakan penyebaran dakwah sudah diajarkan para tokoh dan pahlawan seperti Ahmad dahlan yang mengajarkan hal tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Dakwah itu konotasinya mengajak orang untuk berbuat lebih baik lagi, karena banyak orang yang harus mendapatkan bimbingan serta pendampingan agar memperbaiki hal-hal yang masih belum baik. Dakwah termasuk amal sholeh, jadi jika kita berdakwah berarti kita sudah mendapatkan amal saleh," katanya.
Ketua PSDK UMP Bayu Triawan mengaku sangat antusias mengajak warga untuk bergerak agar tidak diam di rumah serta merangkul mereka guna mendapatkan pekerjaan dan penghasilan halal yang lebih baik.
Baca juga: Cegah COVID-19, UMP berdayakan komunitas duafa untuk memroduksi masker
Menurut dia, beberapa kegiatan yang diselenggaraan PSDK UMP di antarnya pelatihan menjahit, pelatihan ternak lele, serta yang baru adalah pelatihan desain dan sejauh ini perkembangan sudah dapat terlihat karena semakin banyak warga yang ingin belajar pelatihan.
"Alhamdulillah di Kampung Sri Rahayu ini sudah 31 keluarga yang bergabung di komunitas pelatihan menjahit dan semakin hari semakin bertambah orangnya. Penghasilan mereka rata-rata sudah dapat mencapai Rp1,5 juta perbulannya, suatu kebanggaan yang luar biasa untuk mereka," katanya.
Ia mengatakan produk unggulan yang dihasilkan dari menjahit adalah keset dari kain perca yang sudah diekspor ke Malaysia dan Australia.
"Dengan adanya pelatihan yang ada di PSDK UMP ini, kami berharap untuk memberikan perubahan positif mulai dari kebiasaan serta 'mindset' warga Kampung Sri Rahayu," katanya. (emi)
Baca juga: UMP gratiskan biaya kuliah bagi 750 calon mahasiswa baru
Baca juga: UMP buka pendaftaran mahasiswa baru melalui program KIP Kuliah